Cinta Si Kerdil
Ada apa dengan cinta??... eitt... jangan
kaget! kita disini bukan mau ngebahas film garapan
Rudi Soedjarwo, atau ngomongin Dian Sastro, bukan juga ngebahas lagu2
Melly Goeslow yg jadi sundtrack film AADC. kita memang mau ngebahas tentang
'cinta' tapi sama sekali nggak ada hubungannya dengan film tersebut.
Pada
masa sekarang ini (yang katanya Zaman modern), banyak orang menyalah artikan
makna sebuah kata, yakni 'cinta'... banyak orang yang menyebut2 cinta, banyak
orang memuja2 cinta, padahal mereka sendiri tak mengerti arti cinta
(astaghfirullah...) semua kenal yang namanya cinta, dari yang muda sampai yang
tua. baik yang masih ingusan maupun yang udah jenggotan. namun sangat
disayangkan karena cinta itu sendiri mengalami pengkerdilan makna karena pikiran2
sempit mereka. Bener nggak???
Di
zaman sekarang banyak orang2 hanya mengartikan cinta sebagai rasa tertarik atau
suka pada lawan jenis yang kemudian dipertemukan dalam sebuah wadah yang
disebut 'pacaran' (hemm…>,<). begitu sempitnya fikiran2 itu... padahal
cinta 'kan
diciptakan agar manusia bisa saling menghargai, menghormati, dan menyayangi
satu sama lain. serta tidak hanya untuk pacar saja. bahkan Islam tak pernah
mengenal kata pacaran. dan sesungguhnya cinta hakiki itu hanya milik Allah,
bukan??
Pengkerdilan
ini terbukti dengan banyaknya kata2 yang sering dibuat rayuan gombal, seperti:
'aku cinta kamu sepenuh hatiku', atau 'say... bila kau mati, aku juga mati',
atau bahkan 'sayang... dunia ini hanya milik kita berdua'.... lha... terus yang
lain pada kemana??? ngontrak???!!.
Lebih
ironisnnya lagi tak jarang kata cinta dijadikan modal untuk merenggut
kehormatan sang gadis yang katanya itu adalah sebuah pengorbanan, atau bukti
cinta (na’udzubillah…) kalau kehormatan sudah terlepas siapa yang disalahkan?
Itukah cinta? mereka seenak dengkulnya mengkerdilkan kata 'cinta'. Padahal hal
tersebut pun ikut memberikan kontribusinya bagi degradasi moral, banyak yang
‘katanya’ kadung terjerumus dalam kenistaan maka jadilah ia kupu-kupu
diremang-remang malam, banyak wanita yang menggugurkan kandungannya karena tak
ada yang mau bertanggung jawab, banyak yang meninggal karena keguguran, belum
lagi merajalelanya PSM (penyakit seks menular), hemm… sesak rasanya dada ini
mengingat semuanya…
“Ketahuilah setiap orang yang menolak
menghamba pada Allah dalam bentuk ketaatan dan kecintaan pada-Nya, maka ia akan
diuji dengan penghambaan pada sesame makhluk, mencintai dan mengabdinya”
-Ibnul Qoyyim al-Fawaid-
Frenz tak jarang karena cinta ini mereka
lupa pada keluarganya, ayah, ibu, adik, atau kakaknya yang selalu memberikan
cinta tak berbalas sejak ia lahir. tak jarang pula mereka lupa untuk menyayangi
diri sendiri karena terlalu mementingkan sang pujaan hatinya, istilahnya jiwa
raga 'kan ku korbankan... yang paling parah.... cinta kerdil itu bisa membuat
kita buta dan lupa pada Sang Pemilik Cinta, yang telah memberikan cinta pada
setiap manusia, Allah SWT... tanpa kehendaknya manusia takkan merasakan cinta,
seperti tertulis dalam Firman Allah SWT, QS. Al Anfal: 63
والَّفَ بينَ قلوبهمۗ...
“Dan Dia (Allah) yang
Mempersatukan hati mereka (orang yang beriman),…”
lalu
apa sie cinta itu sendiri?... Frenz, cinta itu adalah sesuatu yang abstrak,
oleh karena itu cinta tak bisa dikait-kaitkan dengan sesuatu yang dzohir, maka
ketika menjelaskan perasaan cinta berdasarkan alasan konkrit kita sudah menipu
diri kita sendiri. Dalam Islam perasaan cinta itu lebih merupakan anugerah dari
Allah, tentu saja dalam konteks muslim yang baik, muslim yang taat. Bagi mereka
yang taat mencintai seseorang, maka perasaan itu akan hadir begitu saja, jadi
tidak perlu terlalu memaksakan cinta ataupun mengingkarinya. Persoalannya nanti
adalah kapan cinta itu tumbuh pada hati seseorang? Dalam hal ini berbanding
lurus terhadap kekentalan cinta kita kepada Allah SWT. Jadi… cinta kita kepada
selain Allah itu lebih merupakan refleksi dari cinta kita kepada Allah SWT.
Dalam arti kata, ketika seseorang betul-betul mencintai Allah atau selalu
berusaha menjaga cintanya, maka Allah akan menganugerahkan rasa cinta kepada
siapa saja yang Allah cintai.
مَن أحبَّ
الله ٲحبَّ مَن أحبَّهمُ الله
“Barangsiapa yang
mencintai Allah, maka dia akan mencintai siapa saja yang dicintai Allah”
Nah… Frenz.... sudah
punya gambaran, ‘kan
seperti apa cinta dalam Islam??? Islam
tidak mengekang dan tidak pula membebaskannya
Kalau begitu, yuk
kita jaga cinta kita....!!!
“Sejatinya cinta, baik
dari langit maupun dibumi, semuanya menunjuk kepada Allah semata”
-Jalaludin ar-Rumi-
No comments :
Post a Comment