Blog Berbagi Informasi

Friday, 10 January 2014

Tugas Makalah Mata Kuliah Komunikasi Massa

No comments :
PROSES DAN FUNGSI KOMUNIKASI MASSA


BAB I


PENDAHULUAN

Perkembangan masyarakat saat ini dipacu oleh kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih menunjukkan pengaruh yang kuat terhadap kemekaran media massa. Tetapi di pihak lain secara timbal balik ini menimbulkan dampak yang teramat kuat pula terhadap masyarakat. Para pakar komunikasi mengkhawatirkan pengaruh media massa ini bukannya menimbulkan dampak yang positif konstruktif melainkan negatif destruktif.

Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media. Media merupakan organisasi yang menebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhinya dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh karenanya, sebagaimana dengan politik atau ekonomi, media merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas. Selanjutnya permasalahan tentang proses dan fungsi komunikasi massa akan dibahas dalam makalah ini.

2.      Tujuan
Makalah ini membahas tentang proses dan fungsi komunikasi massa. Diharapkan pembaca memahami bagaimana proses dan fungsi komunikasi massa itu sendiri. 



BAB II


PEMBAHASAN


1.      Proses Komunikasi Massa
Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunaka sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan.
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Media-media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan mempengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.

Bentuk Proses Komunikasi Massa
a) Model Proses Efek Kuat



Pandangan proses satu arah memperlihatkan gambaran yang sederhana di mana audiens berada pada posisi sebagai penerima pesan yang bersikap pasif. Awal mulanya komunikasi di mulai dari tingkatan souce / komunikator. Jika kita berbicara tentang komunikasi massa, maka source disini adalah media massa. Dimana disini dapat kita lihat bahwa terpaan pesan dari media sangat kuat yang bergerak secara linear / langsung  dari satu titik ke titik lain hingga sampai kepada audiens. Dinamakan model proses komunikasi massa efek kuat, karena pesan yang diterima audiens adalah langsung mengikuti garis lurus. Sehingga di ibaratkan bahwa audiens pasif terhadap apa yang di produksi oleh media
 
b) Model Proses Efek Terbatas

Pada model efek terbatas ini, sebenarnya skema perpindahan pesan tersebut hampir sama dengan model efek kuat. Dimana prosesnya melalui garis lurus dari titik satu ke titik lainya. Akan tetapi disini kebalikannya dari efek kuat. Pada model efek kuat, proses komunikasi berawal dari source / komunikator/ media itu sendiri. Akan tetapi pada proses efek terbatas ini proses komunikasi massa yang terjadi bermula dari audiens. Dengan asumsi bahwa audiens aktif, dan bebas memilih media mana yang mereka ingini dan cocok sesuai kebutuhan audiens.


c) Model Proses Selektif Interaksional


Pada model proses selektif interaksional ini berpandangan bahwa proses komunikasi yang terjadi berlangsung dua arah. Ada pesan yang berasal dari source dan ada pesan yang bersumber dari receiver 

d) Model Proses One Step


Model proses one step ini hubunga media dengan audiens bersifat langsung tanpa melewati saluran atau chanel

e) Model Proses Two Step


Model proses dua tahap memperlihatkan bahwa audiens media tidaklah hanya orang – orang yang pasif saja akan tetapi sudaha ada orang-orang yang berpengaruh dalam masyarakat yaitu influencer atau tokoh-tokoh masyarakat. Yang menentukan efek dari pesan tersebut bukan lagi media akan tetapi masyarakat melalui tokoh-tokoh di dalam masyarakat tersebut. Yaitu influncer yang mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses komunikasi tersebut.


f)  Model Proses Multi Step


Pandangan proses banyak tahap memperlihatkan seolah audiens merupakan sejumlah besar anggota masyarakat yang kompleks dan yang di antara mereka berlangsung interaksi dan tidak saling terpisah, tak hanya berinteraksi dengan media (seperti dalam pandangan proses satu tahap).


1.      Fungsi Komunikasi Massa
Sejumlah upaya mencoba mensistimasikan fungsi utama media (tujuan atau efek; dimaksudkan atau tidak dimaksudkan), yang pada mulanya dimulai oleh Laswell yang memberikan ringkasan kesimpulan mengenai fungsi dasar komunikasi sebagai berikut : pengawasan, lingkungan, pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya; transmisi warisan kebudayaan. Wright memberikan skema dasar media ini untuk menggambarkan efek media yang begitu banyak jumlahnya.
a.       Fungsi Utama Media Massa Bagi Masyarakat
1)      Informasi
·         menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia
·          menunjukkan hubungan kekuasaan
·         memudahkan inovasi, adaptasi dan kemajuan

2)      Korelasi
·         menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi
·         menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan
·         melakukan sosialisasi
·         mengkoordinasikan beberapa kegiatan
·         membentuk kesepakatan
·         menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif

3)      Kesinambungan
·         Mengekspresikan budaya dominant dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.
·         Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai

4)      Hiburan
·         Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian dan sarana relaksasi
·         Meredakan ketegangan sosial

5)       Mobilisasi
·         Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, pembangunan ekonomi, pekerjaan dan agama


b.      Fungsi Utama Media Massa Bagi Individu
1)      Informasi
·         Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.
·         Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan
·         Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum
·         Belajar, rasa ingin tahu dan minat umum
·         Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan

2)      Indentitas Pribadi
·         Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi
·         Menemukan model prilaku
·         Mengidenifikasikan diri dengan nilai-nilai lain
·         Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

3)      Integrasi dan Interaksi Sosial
·         memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati social
·         mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki
·         menemukan bahan percakapan dan interaksi social
·         memperoleh teman selain dari manusia
·         membantu menjalankan peran social
·         memungkinkan seorang untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman dan masyarakat

4)      Hiburan
·         Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan
·         Bersantai
·         Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis
·         Mengisi waktu
·         Penyaluran Emosi

2.      Efek Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Oleh karena itu, efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai media (lisan, tulisan, visual/audio visual) perlu dikaji melalui metode tertentu yang bersifat analisis psikologis dan analisis sosial. Yang dimaksud dengan analisis psikologi adalah kekuatan sosial yang merupakan hasil kerja dan berkaitan dengan wtak serta kodrat manusia.
Donald K Robert mengungkapkan, “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya adalah pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan oleh media massa.
Dalam proses komunikasi, pesan dalam media massa dapat menerpa seseorang baik secara langsung mapun tidak langsung. Oleh karena itu, Stamm menyatakan “efek komunikasi massa terdiri atas primary effect dan secondary effect.
Menurut Steven M Chaffee, efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau atau dengan istilah lain dikenal sebagai observasi terhadap khalayak (individu, kelompok, organisasi, masyarakat atau bangsa) yang dikenai efek komunikasi massa.

a.       Efek Kehadiran Media Massa
Mc Luhan mengemukakan media is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah mempengaruhi khalayak. Menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu :
·         Efek Ekonomi, kehadiran media massa memberikan berbagai usaha produksi, distribusi, dan konsumsi jasa media massa.
·         Efek Sosial, berkatian dengan perubahan pada struktur atau interaksi social sebagai akibar dari kehadiran media massa
·         Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari, Kehadiran media massa membuat aktivitas sehari-hari berpangaruh terhadap adanya media. Di pagi hari, biasanya masyarakat kota membaca Koran dahulu, Di malam hari, dimana anak-anak seharusnya tidur, tapi malah menonton tv.
·         Efek Hilangnya Perasaaan Tidak Nyaman, orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, perasaan kesepian, marah, kesel, kecewa dan sebagainya.
·         Efek menumbuhkan Perasaan Tertentu, terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Misalnya orang akan mempunyai perasaan positif terhadap Koran Kompas dari pada Koran Pos Kota. Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengna pengalaman individu bersama media massa tersebut.

b.      Efek Pesan
Dalam bagian ini akan dibahas mengenai efek pesan media massa yang meliputi efek kognitif, efek afektif, efek behavioral.

1)      Efek Kognitif
Akibat yang timbul pada diri komunikasn yang sifatnya informative bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya.
Dengan berlangganan Koran Pos Kota, kita akan menduga bahwa dunia ini dipenuhi denga tindakan perkosaan, penganiyaan dan criminal. Dengan melihat acara criminal di televisi, kita cenderung mengatakan bahw di sekitar kita sudah tidak aman lagi. Dengan demikian jelaslah bahwa naik surat kabar maupun televise dapat menonjolkan situasi atau orang tertentu di atas situasi atau orang yang lain.
Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan social yang timpang, bias dan tidak cermat. Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif maka sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan social yang timpang, bias dan tidak cermat.
Efek Prososial Kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila televise menyebabkan kita lebih mengerti tentang bahasa Indonesia yang baik da benar, maka televisi telah menimbulkan efek prososial kognitif. Film Sesame Street yang dirancang para pendidik, psikolog dan ahli media massa. Setelah melalui berbagai penelitian, terbukti film ini telah berhasil mempermudah proses belajar.

2)      Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tingga daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.
Kegembiraan juga tidak dapat diukur dengan tertawa keras ketika menyaksikan adegan lucu. Tetapi para peneliti telah berhasil menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa. Faktor-faktor tersebut antara lain:
·         Suasana emosional, menonton sebih sinetron di televisi atau membaca novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. Adegan-adegan lucu akan menyebabkan kita tertawa terbahak-bahak bila kita menontonnya dalam keadaan senang.
·         Skema Kognitif, merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa. Kita tau bahwa dalam sebuah film action ‘sang jagoan; pada akhirnya akan menang.
·         Suasana Terpaan (Setting Exposure), Tayangan misteri di tv, membuat kita berpikir bahwa kehidupan mahluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat dalam film atau sinetron tersebut.
·         Predisposisi Individual, mengacu pada karakteristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi trahdi lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa pnelitian membuktikan bahwa acra yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang yang berbeda.
·         Faktor Identifikasi, menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi tokoh tersebut.

3)      Efek Behavioral
Merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan di TV membuat orang menjadi beringas. Siaran memasak di tv membuat ibu-ibu lebih gemar memasak dan kreatif. Namun ada juga laporan bahwa, televise gagal mendorong pemirsanya untuk menabung di Bank. Film tidak sanggup memotivasi remaja perkotaan untuk menghindari pemakaian obat-obat terlarang.
Mengapa terjadi efek yang berbeda? Belajar dari media massa tidak bergantung pada unsure stimulus yang ada pada media massa saja. Kita memerlukan teori, menurut teori belajar Sosial, orang cenderung meniru prilaku yang diamati. Stimulus menjadi teladan untuk perilakunya. Penyajian kekerasan dalam media massa menyebabkan orang melakukan kekerasan pula. Jadi sejauh ini, tampaknya teori belajar sosial dapat diandalkan untuk menjelaskan efek behavioral media massa.

3.      Dampak Sosial Media Massa
Media massa secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media membentuk opini public untuk membawakannya pada perubahan yang signifian. Kampanye nasional larangan merokok di tempat-tempat umum memiliki kekuatan pada pertengahan tahun 1990-an dengan membanjirnya berita-berita tentang bahaya merokok bagi perokok pasif. Disini secara instant media massa dapat membentuk kristalisasi opini public untuk melakukan tindakan tertentu. Kadang-kadang kekuatan media massa hanya sampai pada ranah tertentu.
Dominick menyebutkan tentang dampak komunikasi massa pada pengetahuan, persepsi dan sikap orang-orang. Media massa, terutama televise yang menjadi agen sosialiasasi (penyebaran nilai-nilai) memainkan peranan penting dalam transmisi sikap, persepsi dan kepercayaan.

BAB III

PENUTUP

1.      Kesimpulan
Setelah mengikuti penjelasan diatas maka kita bisa menyimpulkan bahwa proses komunikasi massa sama dengan komunikasi lainnya yang tidak pernah terlepas dari formulah SMCRE. Komunikasi massa juga memiliki fungsi baik itu pribadi maupun individu yang memberikan pengaruh berbeda pada tiap individunya. Yang terakhir adalah efek yang menjadi dampak dari komunikadi massa. Ternyata komunikasi massa juga memberikan efek dan para ahli komunikasi massa memebagi bentuk efek itu mejadi 3 bagian seperti disebutkan di atas.


DAFTAR PUSTAKA

Wiryanto. 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo.
Suprapto, Tommy. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. 2009. Yogyakarta: MedPress.
Adya Barata, Atep. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo

No comments :

Post a Comment