Tentang Seseorang...
Siang
terik, Seorang laki2 terduduk dalam kebimbangannya. Menundukkan wajahnya. Ada
sesuatu yang begitu menghantuinya hingga logikanya tak dapat menahan segala
rasa yang entah harus dijelaskan dengan kata2 apa. Ia merasa ada yang hilang
dari jiwanya, ada yang kosong... meski ia terus bergelut dengan duniawi, meski
ia berada disegala puncak pencapaiannya. ia terdiam disela hiruk pikuk.
Ada butiran kristal bening menetes dari sudut matanya setelah tadi ia melihat
begitu tulusnya syukur seorang anak jalanan yang berdoa disujud terakhir dalam
sholatnya yang panjang. Entah apa yang ia panjatkan, yang pasti wajahnya yang
berpendar kedamaian membuat ia serasa dibelenggu iri meski sholatnya harus
beradu dengan debu, beralaskan selembar koran dan pakaian lusuh. Dalam
renungannya terdiam, aku sebenarnya lebih beruntung darinya--batinnya berkata.
kemudian bibir itu berkata getir...
"Aku merasakan ada kejaran dosa disana. terbayang
masa2ku yang kelam berderet dalam ingatan bagaikan slide show yang tak
henti2nya menghujamku begitu dalam. Perjalanan penuh misteri... siapa yang
tahu? bahkan aku pun tak mengerti. Kenapa dalam hatiku sedikit sekali aku
mengingat-Mu? Sedang gerakku banyak menyakiti-Mu?
Roda hidup membawaku pada kebimbangan, tak pernah ku
temui jalan keabadian, selalu saja ada batas dan ujung yang menghalang setiap
aku ingin kembali pada-Mu.
Aku lelah Tuhan... aku ingin kembali pada apa yang
telah Engkau gariskan, tapi selalu saja kembali pada kebusukan2 itu.
Tuhan... Andai saja aku punya kesempatan, aku ingin
merasakan kedamaian dijalan-Mu.
Tuhan... kepada-Mu lah aku mengadu. aku tak ingin
berpaling lagi karena ku tahu... itulah rahmat-Mu..."
Terik
tadi seketika mendung, berselimut gelapnya awan. Rahmat Tuhan yang satu ini pun
turun... gemericiknya semakin membuat batin laki2 tersebut parah. Entah rasa
bersalah seperti apa yang ia rasakan hingga ia begitu terisak. Hujan pun
terhenti disaat renungannya terjaga akan indahnya lukisan alam yang hadir
setelah hujan reda. Pelangi. Segurat senyum terukir dibibirnya.
"Terima kasih Ya Robb..." ungkapnya dengan
senyum yang belum juga pudar.
Dalam
benaknya, kini ia tahu bahwa kesucian bukanlah sesuatu yang selalu putih,
sesuatu yang suci juga bisa dikatakan suci setelah sebelumnya sempat kotor
bukan?? yah... begitu pun pelangi yang ada dihadapnnya sekarang, ia ada setelah
sebelumnya mendung, hujan, bahkan petir2 menggelegar. Allah membuka mata
hatinya lewat sebuah isyarat alam. Subahanallah...
yah...
suci tak selamanya putih, tetapi bisa jadi sesuatu yang sempat menghitam bahkan
kelam...
-@MieL-
No comments :
Post a Comment