Sebagai
Pemenuhan Tugas Makalah Mata Kuliah Psikologi Dakwah
Disusun
Oleh:
Siti
Jamilah (KPI IV)
KOMUNIKASI
PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
IBN KHALDUN BOGOR
2011
A. Pengertian Psikologi Dakwah
Secara
harfiah, psikologi artinya ‘ilmu jiwa’ berasal dari kata yunani psyce ‘jiwa’
dan logos ‘ilmu’. Akan tetapi yang dimaksud bukanlah ilmu tentang jiwa.
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai gambaran
dari keadaan jiwanya. Adapun dakwah merupakan usaha mengajak manusia agar
beriman kepada Allah Swt dan tunduk kepada-Nya dalam kehidupan di dunia ini,
dimanapun ia berada dan bagaimana pun situasi serta kondisinya.
Dengan
demikian, psikologi dakwah adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
yang merupakan gambaran dari kejiwaannya guna diarahkan kepada iman takwa
kepada Allah Swt. Bila disederhanakan bisa juga dengan pengertian, dakwah
dengan pendekatan kejiwaan.
Pengertian
dari Psikologi Dakwah yaitu Psikologi dan Ilmu Dakwah. Pengetahuan tentang Ilmu
Jiwa atau Psikologi diperlukan karena Psikologi Dakwah memang merupakan bagian
dari Psikologi, yakni Psikologi terapan. Ilmu Dakwah juga sangat relevan karena
Psikologi Dakwah ini adalah ilmu bantu bagi kegiatan dakwah. Boleh jadi
pengguna ilmu ini adalah Da’i yang psikolog yang suka berdakwah.
1)
Psikologi
Secara
sederhana Psikologi sering disebut sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia yang merupakan gejala dari jiwanya. Sedangkan pengertian atau definisi
yang lebih terperinci menyebutkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku lahiriah manusia dengan menggunakan metode observasi
secara obyektif, seperti terhadap rangsang (stimulus) dan jawaban (respon) yang
menimbulkan tingkah laku.
Definisi
tersebut di atas mengesankan bahwa kegunaan psikologi terbatas hanya untuk
menguraikan atau mengungkap apa yang ada di balik tingkah laku manusia. Dalam
keadaan tertentu, kebutuhan seseorang memang dapat saja terbatas hanya ingin
mengetahui faktor kejiwaan apa yang menyebabkan tingkah laku tertentu orang
lain, tapi di saat yang lain, misalnya bagi seorang yang sedang merencanakan
suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang di mana banyak kemungkinan bisa
terjadi, maka psikologi dapat membantunya meramalkann kira-kira tingkah laku
apa yang bakal dilakukan oleh sebagian atau keseluruhan dari orang-orang yang
diamatinya.
2)
Dakwah
Dalam
bahasa Arab, da’wat atau da’watun biasa digunakan untuk arti-arti: undangan,
ajakan dan seruan yang kesemua menunjukkan adanya komunikasi antara dua pihak
dan upaya mempengaruhi pihak lain. ukuran keberhasilan undangan, ajakan atau
seruan adalah manakal pihak kedua yakni yang diundang atau diajak memberikan
rspon positif yaitu mau datang dan memenuhi undangan itu. jadi kalimat dakwah mengandung
muatan makna aktif dan menantang, berbeda dengan kalimat tanligh yang artinya
menyampaikan. Ukuran keberhasilan seorang mubaligh adalah menekala ia berhasil
menyampaikan pesan islam dan pesannya sampai (wama ‘alaina illa al balagh),
sedangkan bagaimana respon masyarakat tidak menjadi tanggung jawabnya. Dari
sini kita juga dapat menyebutkan apa sebenarnya tujuan dari dakwah itu sendiri?
Adapun tujuan dari dakwah adalah untuk menumbuhkan pengertian, kesadaran,
penghayatan dan pengalaman ajaran agama yang dibawakan oleh aparat dakwah/da’i.
Dengan
demikian maka dapat dirumuskan bahwa dakwah ialah usaha mempengaruhi orang lain
agar mereka bersikap dan bertingkah laku seperti apa yang didakwahkan oleh
Da’i. setiap da’i agama pun pasti berusaha mempengaruhi orang lain agar mereka
bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan agama mereka.dengan demikian
pengertian dakwah islam adalah upaya mempengaruhi orang lain agar mereka
bersikap dan bertingkah laku islami (memeluk agama islam).
Sebagai
perbuatan atau aktifitas, dakwah adalah peristiwa komunikasi di mana da’i
menyampaikan pesan melalui lambing-lambang kepada Mad’u, dan mad’u menerima
pesan itu, mengolahnya dan kemudian meresponnya. Jadi, proses saling
mempengaruhi antara da’I dan mad’u adalah merupakan peristiwa mental. Dengan
mengacu pada pengertian psikologi, maka dapat dirumuskan bahwa psikologi dakwah
ialah ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengendalikan tingkah laku
manusia yang terkait dalam proses dakwah. Psikologi dakwah berusaha menyingkap
apa yang tersembunyi di balik perilaku manusia yang terlibat dalam dakwah, dan
selanjutnya menggunakan pengetahuan itu untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan
dari dakwah itu.
B. Objek Dakwah
Sehubungan
dengan kenyataan yang berkembang dalam masyarakat, bila dari aspek kehidupan
psikolgis, maka dalam pelaksanaan program kegiatan dakwah berbagai permasalahan
yang menyangkut sasaran bimbingan atau dakwah perlu mendapatkan konsiderasi
yang tepat yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat ilihat dari segi sosiologis berupa masyarakat terasing, pedesaan, kota besar dan kecil, serta masyarakat di daerah marginal dari kota besar.
- Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi struktur kelembagaan berupa masyarakat, pemerintah dan keluarga.
- Sasaran yang berupa kelompok-kelompok masyarakat dilihat dari segi sosial cultural berupa golongan priyayi, abangan dan santri. Klasifikasi ini terutama terdapat dalam masyarakat di Jawa.
- Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat usia berupa golongan anak-anak, remaja dan orang tua.
- Sasaran yang berhubungan dengan golongan masyarakat dilihat dari okupasinal (profesi, atau pekerjaan) berupa golongan petani, pedagang, seniman, buruh, pegawai negeri (administrator).
- Sasaran yang menyangkut golongan masyarakat dilihat dari segi tingkat hidup sosial ekonomis berupa golongan orang kaya, menengah dan miskin.
- Sasaran yang menyangkut kelompok masyarakat dilihat dari segi jenis kelamin berupa golongan wanita, pria dan sebagainya.
- Sasaran berhubungan dengan golongan dilihat dari segikhusus berupa golongan masyarakat tunasusila, tunawisma, tuna karya, naarapidana dan sebagainya.
Dan
jika disebutkan secara general, sasaran dakwah ini adalah meliputi semua
golongan masyarakat. Walaupun masyarakat ini berbeda dan masing-masing memiliki
ciri-ciri khusus dan tentunya juga memerlukan cara-cara yang berbeda-beda dalam
berdakwah, perlu kita lihat dulu siapa mad’unya, dari golongan mana agar apa
yang akan kita dakwahkan dapat diterima dengan baik oleh mad’u.
C. Hubungan Psikologi dan Dakwah
Artinya:
“Ajaklah manusia kepada jalan Tuhanmu berdasarkan
kebijaksanaan dan tutur kata yang baik dan ajaklah mereka berdiskusi dengan
cara yang paling baik.” (An Nahl : 125)
Dalam
ayat tersebut mengandung 3 prinsip bagi pelaksana dakwah, yakni:
a)
Kebijaksanaan yang baik yaitu suatu kebijaksanaan yang diambil berdasarkan pada
informasi tentang hakikat kehidupan psikologis manusia sebagai objek dakwah.
b)
Perilaku dinyatakan dalam bnetuk nasihat atau ajakan serta
keterangan-keterengan yang disampaikan dengan metode yang cukup baik dilihat
dari segi kedayagunaan psikologis manusia.
c)
Sistem penyampaian secara tatap muka (face to face) antar pribadi atau
antar kelompok yang dilakukan secara tertib dan berlangsung secara konsisten
atas dasar pendekatan psikologis.
Ketiga
prinsip diatas bila dihubungkan dengan psikologis menurut pelbagai aspek sesuai
dengan faham yang ada, maka akan membawa kepada penganalisisan hidup rohani
manusia dalam 2 prinsip pandangan psikologi, yaitu:
a)
Pandangan psikologi individual di mana penganalisisannya dititikberatkan pada
hidup manusia sebagai makhluk individual baik dalam kondisi normal maupun
abnormal.
b)
Prinsip pandangan psikologi social atau kolektif di mana penganalisisannya
ditekankan pada hidup manusia sebagai makhluk social (zoon politicon).
D. Tujuan Psikologi Dakwah
Tujuan
psiologi dakwah adalah membantu dan memberikan pandangan kepada para Da’i
tentang pola dan tingkah laku para Mad’u dan hal-hal yang mempengaruhi tingkah
laku tersebut yang berkaitan dengan aspek kejiwaan (Psikis) sehingga
mempermudah para Da’i untuk mengajak mereka kepada apa yang di kehendaki oleh
ajaran islam.
Oleh
karena psikologi dakwah mempedomani kegiatan dakwah, maka tujuan psikologi
dakwah adalah: memberikan pandangan tentang mungkinnya dilakukan perubahan
tingkah laku atau sikap mental psikologis sasaran dakwah sesuai dengan
pola/pattern kehidupan yang dikehendaki oleh ajaran agama yang
didakwahkan/diserukan oleh aparat dakwah/da’i.
E. Kegunaan Psikologi Dakwah
Bahwa
mempelajari psikologi dakwah adalah:
- Untuk memperoleh faham tentang gejala-gejala jiwa dan pengertian yang lebih sempurna tentang tingkah laku sesama manusia pada umumnya dan anak-anak pada khususnya.
- Untuk mengetahui perbuatan-perbuatan jiwa serta kemampuan jiwa sebagai sarana untuk mengenal tingkah laku manusia atau anak.
- Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan baik.
Jadi
mempelajari ilmu psikologi itu bukanlah hal yang baru bagi seseorang, karena
orang dewasa yang normal sedikit banyak telah mengetahui psikologi meskipun
pengetahuan mereka itu tidak sistematis, oleh karena itu siapa saja yang dapat
mengetahui psikologi ia akan dapat menemptkan dirinya sedemikian rupa dimana ia
berada. Karena kita semua berada pada lapangan apa saja. Maka psikologipun
dapat di pergunakan dalam segala lapangan, misalnya pada lapangan : pendidikan,
kedokteran, pengadilan, industry jual beli, tentara, pemuda dan masa anak-anak
dan sebagainya.
F. Kesimpulan
Psikologi
dakwah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-gejala hidup
kejiwaan manusia yang terlibat dalam proses kegiatan dakwah. Adapun tujuan
psiologi dakwah adalah membantu dan memberikan pandangan kepada para Da’i
tentang pola dan tingkah laku para Mad’u dan hal-hal yang mempengaruhi tingkah
laku tersebut yang berkaitan dengan aspek kejiwaan (Psikis) sehingga
mempermudah para Da’i untuk mengajak mereka kepada apa yang di kehendaki oleh
ajaran islam.
Sumber :
Muchin
Lalu Efendi. Psikologi Dakwah. Jakarta : Kencana. 2006
Ilmu
Dakwah. Jakarta: Amzah. 2008
No comments :
Post a Comment