Blog Berbagi Informasi

Friday, 27 June 2014

Naskah Drama

3 comments :


NASKAH DRAMA SITI ASIAH & SITI MASYITOH

Alkisah di Negeri Mesir, Fira’un terakhir yang terkenal dengan keganasannya bertahta. Setelah kematian sang istri, Fir’aun yang kejam itu hidup sendiri tanpa pendamping. Sampai cerita tentang seorang gadis jelita dari keturunan keluarga Imran bernama Siti Asiah sampai ke telinganya.
Fir’aun kemudian memanggil Haman...

Fir’aun                        : Menteriku (Haman), ku utus engkau untuk meminang seorang gadis jelita dari keturunan Imran bernama Siti Asiah untuk dijadikan istriku

Haman                        : Baik Baginda raja!

(backsound).......

Fir’aun lalu mengutus seorang menteri bernama Haman ke rumah Imran untuk meminang Siti Asiah

Haman                        : Kedatanganku kemari atas perintah tuanku Raja Fir’aun untuk meminang anakmu, Imran. Bagaimana apa kau setuju?

Imran              : Aku tak bisa menjawab, aku akan tanyakan dulu kepada anakku Siti Asiah, tunggulah sebentar.

Lalu Imran menemui Siti Asiah...

Imran              : Ananda, sudikah engkau menikah dengan Fir’aun?

Asiah               : Bagaimana aku sudi menikah dengan Fir’aun, ayah. Sedangkan ia terkenal sebagai raja yang ingkar kepada Allah

Kemudian Imran kembali menemui Haman....

Imran              : Beritahukan kepada rajamu Haman, bahwa anakku tak mau menjadi istrinya

Haman                        : Baiklah kalau begitu, tapi apakah kau takkan menyesal dengan keputusanmu itu, Imran. Karena tuanku akan sangat marah dan menghukummu apabila mendengar jawabanmu seperti itu

Imran              : Tidak!

Haman                        : Ayo pengawal, kita pergi dari sini!

Haman pun pulang ke istana menemui Fir’aun dan menceritakan jawaban Imran

Fir’aun                        : Bagaimana perdana menteri? Apakah pinanganku diterima?

Haman                        : Ampun tuanku, Siti Asiah dan keluarganya menolaknya. Ia tak ingin di peristri oleh tuan

Fir’aun                        : Apa???!!!!! Mereka menolaknya, Haman??!! Berani betul Imran menolak permintaanku, seret mereka kemari!! Biar aku sendiri yang menghukumnya!! Pengawal, tangkap orang tua Siti Asiah dan siksa mereka dengan pedih, lalu jebloskan ke dalam penjara!!!

Pengawal        : Baik tuanku,

Fir’aun mengutus tentaranya untuk menangkap orang tua Siti Asiah

Pengawal        : dug dug dug,..!!! (pengawal mengetuk pintu), Imran!!! Keluarlah kau, ikut dengan kami beserta istrimu, ini adalah perintah raja, kau dihukum atas perbuatanmu!!!

Asiah               : Ada apa ini??..

Pengawal        : Aku akan bawa kedua orang tuamu ini, atas perintah raja Fir’aun

Asiah               : Jangan... jangan!!! Jangan kau bawa kedua orang tuaku! Mau kau apakan kedua orang tuaku??!!

 Pengawal       : Akan ku bawa mereka ke penjara istana karena kesalahannya menolak pinangan raja Fir’aun. Cepat ikut kami!!!

Asiah               : Tidak!!! Ayah, ibu, jangan tinggalkan aku!!!

Pengawal        : Cepat!!!

Asiah               : Ayaaahh,.... ibuuuu....!!!!

Kedua orang tua Asiah pun disiksa sampai tak berdaya lalu dibelenggu dan dijebloskan ke penjara...   
(backsound)...

kemudian menyusul Asiah digiring ke istana...

Fir’aun                        : Pengawal!!! Sekarang bawa Asiah ke hadapanku!!

Pengawal        : Baik, baginda raja..

Pengawal pun berangkat menjemput Asiah...

Pengawal        : dug dug dug..!!! (pintu diketuk),. Asiah ikutlah dengan kami ke istana raja Fir’aun!!

Asiah               : Apa yang kalian inginkan??

Pengawal        : Apakah kau ingin melihat kedua orang tuamu tetap hidup?? Ikutlah bersama kami!!!

Asiah               : baiklah, aku ikut bersama kalian... asalkan engkau pertemukan aku dengan kedua orang tuaku...

Sesampainya di istana...

Pengawal        : Inilah baginda raja, Asiah telah datang

Fir’aun                        : Jadi engkau yang bernama Asiah???

Asiah               : benar, akulah Asiah..

Fir’aun                        : Apakah engkau ingin melihat nasib kedua orang tuamu di penjara, yang telah membangkang terhadapku??

Asiah               : Apa yang telah engkau lakukan terhadap orang tuaku??

Fir’aun                        : lihatlah nanti sesampainya dipenjara, sekarang ikutlah denganku!!!

Sesampainya di penjara...

Fir’aun                        : Lihatlah itu!!! Apakah itu kedua orang tuamu???

Asiah               : Ayah.... ibu.... maafkanlah aku... karena aku, kalian jadi seperti ini....

Fir’aun                        : Hei Asiah!!! Jika engkau seorang anak yang baik, tentulah engkau sayang terhadap kedua orang tuamu,. Oleh karena itu, engkau boleh memilih satu diantara dua pilihan yang aku ajukan. Kalau kau menerima lamaranku berarti engkau akan hidup senang dan pasti ku bebaskan kedua orang tuamu dari penajra laknat ini. Sebaliknya, jika engkau menolak lamaranku, maka aku akan memerintahkan para algojo agar membakar hidup-hidup kedua orang tuamu, tepat dihadapanmu.

Karena ancaman itu, Asiah terpakasa menerima pinangan Fir’aun dengan mengajukan beberapa syarat,...

Asiah               : Baiklah kalau begitu, namun ada beberapa syarat yang ingin aku ajukan

Fir’aun                        : Syarat apakah itu??

Asiah               : Satu, engkau harus membebaskan orang tuaku. Dua,kau harus membuatkan rumah yang megah dan indah untuk ayah dan ibuku. Ketiga, kau harus menjamin kesehatan, makan dan minum kedua orang tuaku. Keempat, aku bersedia jadi istrimu hadir dalam acara-acara tertentu, sekiranya permintaan-permintaan tersebut tidak disetujui aku rela mati dibunuh bersama ayah dan ibuku.

Fir’aun                        : Baiklah kalau begitu. pengawal!!! Lepaskanlah rantai yang membelenggu kaki dan tangan kedua orang tua itu.

Singkat cerita, Asiah pun tinggal dalam kemewahan istana bersama-sama Fir’aun, namun ia tetap tak mau berbuat ingkar terhadap perintah agama dengan tetap melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Setiap malamnya ia selalu berdo’a...

Asiah               : Ya Allah, aku memohon pertolongan kepada Engkau agar selalu menjaga kehormatanku dan tidak disentuh oleh kafir, meski pun ia suamiku sendiri.

Maka, Allah menciptakan iblis yang menyerupai sebagai Asiah. Dialah iblis yang setiap malam tidur dan bergaul dengan Fir’aun...

Keluarga Masyitoh sedang berkumpul...

Hazaqil            : Wahai istriku, anak-anakku, marilah kita melaksanakan ibadah kepada Allah.

Masyitoh & anaknya: Baiklah ayah,..

Hazaqil            : Ya Tuhanku, lindungilah kami dari kekejaman Fir’aun yang dzolim, kami hanya menyembah dan taat hanya kepada Engkau Tuhan sekalian alam

Masyitoh        : Suamiku, aku bangga memiliki suami sepertimu yang taat kepada Allah dan ajaran Nabi Musa As dan aku akan selalu terus mengikutimu untuk taat pada Allah dan ajaran Nabi Musa, walau apapun yang terjadi nanti.

Hazaqil            : Alhamdulillah, engkau begitu taat dan sholeh, aamiin... sekarang mari kita semua beristirahat.

Dari pengamatan Fir’aun yang kafir suatu kali terjadi perdebatan hebat antara Fir’aun dan Hazaqil disaat Fir’aun menjatuhkan hukuman mati terhadap seorang ahli sihir yang menyatakan keimanannya atas ajaran Nabi Musa As. Hazaqil menentang keras hukuman tersebut.

Ahli sihir         : Ya Tuanku, sesungguhnya aku beriman atas ajaran Nabi Musa As.

Fir’aun                        : Apa engkau bilang?? Engkau telah berpaling dari diriku?? Engkau mengakui, meyakini, beriman kepada ajaran Nabi Musa??? Hei ahli sihir!!! Apakah engkau tidak takut dengan diriku?? Aku adalah tuhanmu yang bisa menghidupkanmu dan mematikanmu

Ahli sihir         : Tidak!! Hanya kepada Allah dan ajaran Nabi Musa As. aku beriman

Fir’aun                        : Kalau begitu pengawal, beri dia hukuman mati karena dia telah membangkang terhadap tuhannya sendiri!!!

Hazaqil            : Tuanku, janganlah engkau menghukumnya karena dia tidak bersalah

Fir’aun                        : Bagaimana ia dikatakan tidak bersalah, sedangkan ia tidak mengakui aku sebagai tuhannya

Hazaqil            : Memang benar, engkau bukanlah tuhan kami tetapi tuhan kami adalah Allah

Fir’aun                        : Jadi engkau pun tidak mengakui aku sebagai tuhanmu? Ternyata kau dan dia sama-sama pembangkang bagiku. Kalau begitu kau pun pantas mendapatkan hukuman yang sama dengan si Ahli Sihir itu. Pengawal!!! Bunuh kedua orang ini, sekarang juga!! Bawa si Hazaqil ke tengah lapang, ikat kedua tangan dan kakinya, panah ia sampai mati!!
Sang istri Masyitoh teramat sedih atas kematian suaminya, ia senantiasa dirundung kesedihan dan tiada lagi tempat mengadu kecuali kepada anak-anaknya yang masih kecil...

Masyitoh        : Wahai anak-anakku, bersabarlah atas kematian ayah kalian. Sesungguhnya inilah jalan terbaik untuk ayahmu dari kekejaman Fir’aun.

Suatu hari Masyitoh mengadukan nasibnya kepada Siti Asiah

Masyitoh        : Wahai tuanku, kami pasrah atas nasib, jalan kehidupan kami seperti ini karena semua ini adalah cobaan dan ujian dari Allah atas keimanan, keyakinan kami pada ajaran yang di bawa Nabi Musa As.

Asiah               : Sebetulnya aku pun demikian, karena sesungguhnya aku beriman hanya kepada Allah dan mengikuti ajaran Nabi Musa As.

Masyitoh        : Alhamdulillah, kalau begitu semoga Allah melindungi orang-orang yang beriman kepada-Nya, aamiin.

Ketika Masyitoh dan Asiah bercengkrama, tiba-tiba suara Putri Fir’aun pun memanggil Masyitoh

Putri                : Masyitoh..!!!  Masyitooooohhh!!! Dimana engkau Masyitoh??!!!

Masyitoh        : Ada apa engkau memanggil-manggilku wahai tuan putri??

Putri                : Betul, aku memanggilmu karena aku ingin kau merapihkan rambutku

Masyitoh        : Baik tuan putriku,..

(backsound).....

Tanpa sengaja sisir yang dipegang Masyitoh pun terjatuh ke lantai, tak sengaja pula saat memungutnya ia berkata “Dengan nama Allah, binasalah Fir’aun”

Putri                : Apa engkau bilang???!! Binasalah ayahku??? Aku akan laporkan engkau pada ayahku

Masyitoh        : Silahkan tuan putri, aku tidak takut atas ancamanmu

Putri pun berlari menemui ayahnya, Fir’aun...

Putri                : Ayah... Ayaah,.. Ayahh... aku mendengar Masyitoh menghinamu dengan kata-kata “Binasalah Fir’aun”

Fir’aun                        : Apakah betul itu??!!

Putri                : Betul, ayah... aku mendengarnya dengan telingaku sendiri, saat itu ia sedang merapihkan rambutku

Fir’aun                        : Pengawal!!! Panggil dan bawa Masyitoh ke hadapanku!!!

(Backsound)...

Pengawal        : baik tuanku

Pengawal menemui Masitoh...

Pengawal        : Masyitoh engkau di panggil oleh baginda raja, sekarang ikutlah dengan kami!!!

Tanpa ragu dan tenang Masyitoh pun mengikuti pengawal untuk menemui  Fir’aun

Pengawal        : Berlututlah engkau, Masyitoh!

Masitoh          : Tidak! Aku tidak sudi berlutut di hadapan Fir’aun

Pengawal        : Berlutut!!!

Masyitoh        : Tidak!!!

Pengawal        : Berlututlah engkau, Masyitoh!!!!

Fir’aun                        : Apa betul kau telah mengucapkan kata-kata penghinaan  terhadapku??? sebagaimana penuturan anakku dan siapakah Tuhan yang kau sembah selama ini???

Masitoh          : Betul, baginda raja yang lalim dan tiada Tuhan selain Allah yang sesungguhnya menguasai alam dan isinya

Fir’aun                        : Apa engkau bilang??? Pengawal panaskan minyak sekuali besar!!! sampai mendidih lalu masukkanlah masitoh kedalamnya dengan di hadiri oleh semua orang agar mereka tau siapa orang yang patut di sembah aku adalah Tuhan yang menguasai alam semesta ini

Pengawal        : Baiklah Baginda raja

Pengawal        : Berkumpullah semua wahai rakyat raja Fir’aun karena akan ada hukuman untuk orang yang mengingkari kepada Tuanku Fir’aun

Fir’aun                        : Aku tanya lagi wahai Masyitoh!!! Jika ingin selamat bersama kedua anakmu, maka engkau harus ingkar kepada Allah dan mengakui  aku adalah tuhanmu yang patut di sembah. Jika engkau tak mau mengakui aku adalah tuhanmu maka aku akan memasukkan engkau ke dalam kuali bersama anak-anakmu!!!

Masyitoh        : Silahkan, aku tak takut pada ancamanmu aku berdiri pada pendirianku bahwa engkau bukanlah tuhanku. tetapi Allah adalah Tuhanku yang sebenarnya

Fir’aun                        : Dasar kau keras  kepala!!!! Penagawal!!! masukkan dia dan anak-anaknya ke dalam kuali itu agar ia rasakan kepedihan karena telah menentangku

Masyitoh        : Aku tak takut karena Allah akan selalu menjagaku dan keluargaku
Masyitoh kemudian membawa kedua anaknya  menuju kuali besar. Ia sempat ragu ketika memandang anaknya yang berada dalam pelukkan telah asyik menyusu karena takdir  Tuhan. “Jangan takut dan sangsi wahai ibuku karena kematian kita akan mendapat ganjaran dari Allah dan pintu surga akan terbuka menanti kedatangan kita”.

Pengawal        : Cepat Masyitoh!!!!masuklah kau kedalam kuali itu..apa yang engkau tunggu??

Masitoh          : Tanpa engkau suruh pun aku akan masuk ke dalam ini

(Backsound)...

Masyitoh dan anak-anaknya pun terjun ke dalam kuali berisi minyak mendidih itu, tanpa tangis,tanpa takut dan tak keluar jeritan dari mulut mereka. Saat itu pun terjadi keanehan tiba-tiba tercium wangi semerbak harum dari kuali besar itu.Asiah yang menyaksikan kejadian itu melaknat Fir’aun dengan kata-kata yang tajam.

Asiah               : Allahu akbar 3x, Allah maha besar atas segala kebesarannya dan engkau Fir’aun. Engkau adalah raja yang terkutuk yang dzolim lagi kejam. Aku pun tak sudi lagi diperistri  olehmu Fir’aun dan aku lebih memilih mati seperti masyitoh.

Fir’aun                        : Apakah engkau sudah gila!!! dengan mengatakan seperti itu kepadaku.

Asiah               : Tidak, aku tidak gila aku sadar dengan perkataanku

Fir’aun                        : kalau begitu pengawal siksa dia!!! jangan beri ia makan dan minum sampai ia mati. biar ia rasakan hukumanku.

Pengawal        : Baik Tuanku..

Asiah pun di siksa sampai meninggal dunia sebelum menghembuskan nafas terakhir. Siti Asiah sempat ber do’a kepada Allah. sebagaimana termaktub dalam firman-Nya dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata “Ya Tuhanku bangunlah sebuah rumah sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzolim”

Demikianlah kisah Siti Asiah dan Masyitoh, semoga muslimah sekalian bisa mengambil hikmah dan mengikuti jejak keduannya meninggal dalam keadaan teguh menggenggam “TAUHID”.

Karya Ustz. Dede Sania
dalam malam Muwada'ah  Ponpes Al Ma'mun, Cipanas - Cianjur.

Foto-foto drama:






3 comments :

  1. Assalamu'alaikum wr.wb maaf kak, aku mau izin copy naskah dramanya boleh gk ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalam. Silahkan, maaf baru baca komennya :)

      Delete
  2. Bisa minta audionya ga sis...???

    ReplyDelete