NASKAH DRAMA
SITI ASIAH & SITI MASYITOH
Alkisah di Negeri Mesir, Fira’un terakhir yang
terkenal dengan keganasannya bertahta. Setelah kematian sang istri, Fir’aun
yang kejam itu hidup sendiri tanpa pendamping. Sampai cerita tentang seorang
gadis jelita dari keturunan keluarga Imran bernama Siti Asiah sampai ke
telinganya.
Fir’aun kemudian memanggil Haman...
Fir’aun : Menteriku (Haman), ku utus engkau untuk
meminang seorang gadis jelita dari keturunan Imran bernama Siti Asiah untuk
dijadikan istriku
Haman : Baik Baginda raja!
(backsound).......
Fir’aun lalu mengutus seorang menteri bernama Haman ke
rumah Imran untuk meminang Siti Asiah
Haman : Kedatanganku kemari atas perintah tuanku
Raja Fir’aun untuk meminang anakmu, Imran. Bagaimana apa kau setuju?
Imran : Aku tak bisa menjawab, aku akan tanyakan dulu kepada
anakku Siti Asiah, tunggulah sebentar.
Lalu Imran menemui Siti Asiah...
Imran : Ananda, sudikah engkau menikah dengan Fir’aun?
Asiah : Bagaimana aku sudi menikah dengan Fir’aun, ayah.
Sedangkan ia terkenal sebagai raja yang ingkar kepada Allah
Kemudian Imran kembali menemui Haman....
Imran : Beritahukan kepada rajamu Haman, bahwa anakku tak mau
menjadi istrinya
Haman : Baiklah kalau begitu, tapi apakah kau
takkan menyesal dengan keputusanmu itu, Imran. Karena tuanku akan sangat marah
dan menghukummu apabila mendengar jawabanmu seperti itu
Imran : Tidak!
Haman : Ayo pengawal, kita pergi dari sini!
Haman pun pulang ke istana menemui Fir’aun dan
menceritakan jawaban Imran
Fir’aun :
Bagaimana perdana menteri? Apakah pinanganku diterima?
Haman :
Ampun tuanku, Siti Asiah dan keluarganya menolaknya. Ia tak ingin di peristri
oleh tuan
Fir’aun :
Apa???!!!!! Mereka menolaknya, Haman??!! Berani betul Imran menolak
permintaanku, seret mereka kemari!! Biar aku sendiri yang menghukumnya!!
Pengawal, tangkap orang tua Siti Asiah dan siksa mereka dengan pedih, lalu
jebloskan ke dalam penjara!!!
Pengawal : Baik tuanku,
Fir’aun mengutus tentaranya untuk menangkap orang tua
Siti Asiah
Pengawal : dug dug dug,..!!! (pengawal mengetuk pintu), Imran!!!
Keluarlah kau, ikut dengan kami beserta istrimu, ini adalah perintah raja, kau
dihukum atas perbuatanmu!!!
Asiah : Ada apa ini??..
Pengawal : Aku akan bawa kedua orang tuamu ini, atas perintah raja
Fir’aun
Asiah : Jangan... jangan!!!
Jangan kau bawa kedua orang tuaku! Mau kau apakan kedua orang tuaku??!!
Pengawal : Akan ku bawa mereka ke penjara istana karena kesalahannya
menolak pinangan raja Fir’aun. Cepat ikut kami!!!
Asiah : Tidak!!! Ayah, ibu, jangan tinggalkan aku!!!
Pengawal : Cepat!!!
Asiah : Ayaaahh,.... ibuuuu....!!!!
Kedua orang tua Asiah pun disiksa sampai tak berdaya
lalu dibelenggu dan dijebloskan ke penjara...
(backsound)...
kemudian menyusul Asiah digiring ke istana...
Fir’aun :
Pengawal!!! Sekarang bawa Asiah ke hadapanku!!
Pengawal : Baik, baginda raja..
Pengawal pun berangkat menjemput Asiah...
Pengawal : dug dug dug..!!! (pintu diketuk),. Asiah ikutlah dengan
kami ke istana raja Fir’aun!!
Asiah : Apa yang kalian inginkan??
Pengawal : Apakah kau ingin melihat kedua orang tuamu tetap hidup??
Ikutlah bersama kami!!!
Asiah : baiklah, aku ikut bersama kalian... asalkan engkau
pertemukan aku dengan kedua orang tuaku...
Sesampainya di istana...
Pengawal : Inilah baginda raja, Asiah telah datang
Fir’aun : Jadi engkau yang bernama Asiah???
Asiah : benar, akulah Asiah..
Fir’aun : Apakah engkau ingin melihat nasib kedua
orang tuamu di penjara, yang telah membangkang terhadapku??
Asiah : Apa yang telah engkau lakukan terhadap orang tuaku??
Fir’aun : lihatlah nanti sesampainya dipenjara,
sekarang ikutlah denganku!!!
Sesampainya di penjara...
Fir’aun : Lihatlah itu!!! Apakah itu kedua orang
tuamu???
Asiah : Ayah.... ibu.... maafkanlah aku... karena aku,
kalian jadi seperti ini....
Fir’aun : Hei Asiah!!! Jika engkau seorang anak yang
baik, tentulah engkau sayang terhadap kedua orang tuamu,. Oleh karena itu,
engkau boleh memilih satu diantara dua pilihan yang aku ajukan. Kalau kau
menerima lamaranku berarti engkau akan hidup senang dan pasti ku bebaskan kedua
orang tuamu dari penajra laknat ini. Sebaliknya, jika engkau menolak lamaranku,
maka aku akan memerintahkan para algojo agar membakar hidup-hidup kedua orang
tuamu, tepat dihadapanmu.
Karena ancaman itu, Asiah terpakasa menerima pinangan
Fir’aun dengan mengajukan beberapa syarat,...
Asiah : Baiklah kalau begitu, namun ada beberapa syarat yang
ingin aku ajukan
Fir’aun : Syarat apakah itu??
Asiah : Satu, engkau harus membebaskan orang tuaku. Dua,kau
harus membuatkan rumah yang megah dan indah untuk ayah dan ibuku. Ketiga, kau
harus menjamin kesehatan, makan dan minum kedua orang tuaku. Keempat, aku
bersedia jadi istrimu hadir dalam acara-acara tertentu, sekiranya
permintaan-permintaan tersebut tidak disetujui aku rela mati dibunuh bersama
ayah dan ibuku.
Fir’aun : Baiklah kalau begitu. pengawal!!!
Lepaskanlah rantai yang membelenggu kaki dan tangan kedua orang tua itu.
Singkat cerita, Asiah pun tinggal dalam kemewahan
istana bersama-sama Fir’aun, namun ia tetap tak mau berbuat ingkar terhadap
perintah agama dengan tetap melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Setiap
malamnya ia selalu berdo’a...
Asiah : Ya Allah, aku memohon pertolongan kepada Engkau agar
selalu menjaga kehormatanku dan tidak disentuh oleh kafir, meski pun ia suamiku
sendiri.
Maka, Allah menciptakan iblis yang menyerupai sebagai
Asiah. Dialah iblis yang setiap malam tidur dan bergaul dengan Fir’aun...
Keluarga Masyitoh sedang berkumpul...
Hazaqil : Wahai istriku, anak-anakku, marilah kita melaksanakan
ibadah kepada Allah.
Masyitoh & anaknya: Baiklah ayah,..
Hazaqil : Ya Tuhanku, lindungilah kami dari kekejaman Fir’aun
yang dzolim, kami hanya menyembah dan taat hanya kepada Engkau Tuhan sekalian
alam
Masyitoh : Suamiku, aku bangga memiliki suami sepertimu yang taat
kepada Allah dan ajaran Nabi Musa As dan aku akan selalu terus mengikutimu
untuk taat pada Allah dan ajaran Nabi Musa, walau apapun yang terjadi nanti.
Hazaqil : Alhamdulillah, engkau begitu taat dan sholeh, aamiin...
sekarang mari kita semua beristirahat.
Dari pengamatan Fir’aun yang kafir suatu kali terjadi
perdebatan hebat antara Fir’aun dan Hazaqil disaat Fir’aun menjatuhkan hukuman
mati terhadap seorang ahli sihir yang menyatakan keimanannya atas ajaran Nabi
Musa As. Hazaqil menentang keras hukuman tersebut.
Ahli sihir : Ya Tuanku, sesungguhnya aku beriman atas ajaran Nabi Musa
As.
Fir’aun :
Apa engkau bilang?? Engkau telah berpaling dari diriku?? Engkau mengakui,
meyakini, beriman kepada ajaran Nabi Musa??? Hei ahli sihir!!! Apakah engkau
tidak takut dengan diriku?? Aku adalah tuhanmu yang bisa menghidupkanmu dan
mematikanmu
Ahli sihir : Tidak!! Hanya kepada Allah dan ajaran Nabi Musa As. aku
beriman
Fir’aun : Kalau begitu pengawal, beri dia hukuman
mati karena dia telah membangkang terhadap tuhannya sendiri!!!
Hazaqil : Tuanku, janganlah engkau menghukumnya karena dia tidak
bersalah
Fir’aun : Bagaimana ia dikatakan tidak bersalah,
sedangkan ia tidak mengakui aku sebagai tuhannya
Hazaqil : Memang benar, engkau bukanlah tuhan kami tetapi tuhan
kami adalah Allah
Fir’aun : Jadi engkau pun tidak mengakui aku sebagai
tuhanmu? Ternyata kau dan dia sama-sama pembangkang bagiku. Kalau begitu kau
pun pantas mendapatkan hukuman yang sama dengan si Ahli Sihir itu. Pengawal!!!
Bunuh kedua orang ini, sekarang juga!! Bawa si Hazaqil ke tengah lapang, ikat
kedua tangan dan kakinya, panah ia sampai mati!!
Sang istri Masyitoh teramat sedih atas kematian
suaminya, ia senantiasa dirundung kesedihan dan tiada lagi tempat mengadu
kecuali kepada anak-anaknya yang masih kecil...
Masyitoh : Wahai anak-anakku, bersabarlah atas kematian ayah kalian.
Sesungguhnya inilah jalan terbaik untuk ayahmu dari kekejaman Fir’aun.
Suatu hari Masyitoh mengadukan nasibnya kepada Siti
Asiah
Masyitoh : Wahai tuanku, kami pasrah atas nasib, jalan kehidupan kami
seperti ini karena semua ini adalah cobaan dan ujian dari Allah atas keimanan,
keyakinan kami pada ajaran yang di bawa Nabi Musa As.
Asiah : Sebetulnya aku pun demikian, karena sesungguhnya aku
beriman hanya kepada Allah dan mengikuti ajaran Nabi Musa As.
Masyitoh : Alhamdulillah, kalau begitu semoga Allah melindungi
orang-orang yang beriman kepada-Nya, aamiin.
Ketika Masyitoh dan Asiah bercengkrama, tiba-tiba
suara Putri Fir’aun pun memanggil Masyitoh
Putri : Masyitoh..!!!
Masyitooooohhh!!! Dimana engkau Masyitoh??!!!
Masyitoh : Ada apa engkau memanggil-manggilku wahai tuan putri??
Putri : Betul, aku memanggilmu karena aku ingin kau
merapihkan rambutku
Masyitoh : Baik tuan putriku,..
(backsound).....
Tanpa sengaja sisir yang dipegang Masyitoh pun
terjatuh ke lantai, tak sengaja pula saat memungutnya ia berkata “Dengan nama
Allah, binasalah Fir’aun”
Putri : Apa engkau bilang???!! Binasalah ayahku??? Aku akan
laporkan engkau pada ayahku
Masyitoh : Silahkan tuan putri, aku tidak takut atas ancamanmu
Putri pun berlari menemui ayahnya, Fir’aun...
Putri : Ayah... Ayaah,.. Ayahh... aku mendengar Masyitoh
menghinamu dengan kata-kata “Binasalah Fir’aun”
Fir’aun : Apakah betul itu??!!
Putri : Betul, ayah... aku mendengarnya dengan telingaku
sendiri, saat itu ia sedang merapihkan rambutku
Fir’aun : Pengawal!!! Panggil dan bawa Masyitoh ke
hadapanku!!!
(Backsound)...
Pengawal : baik tuanku
Pengawal menemui Masitoh...
Pengawal : Masyitoh engkau di panggil oleh baginda raja, sekarang
ikutlah dengan kami!!!
Tanpa ragu dan tenang Masyitoh pun mengikuti pengawal
untuk menemui Fir’aun
Pengawal : Berlututlah engkau, Masyitoh!
Masitoh : Tidak! Aku tidak sudi berlutut di hadapan Fir’aun
Pengawal : Berlutut!!!
Masyitoh : Tidak!!!
Pengawal : Berlututlah engkau, Masyitoh!!!!
Fir’aun :
Apa betul kau telah mengucapkan kata-kata penghinaan terhadapku??? sebagaimana penuturan anakku dan
siapakah Tuhan yang kau sembah selama ini???
Masitoh : Betul, baginda raja yang lalim dan tiada Tuhan selain
Allah yang sesungguhnya menguasai alam dan isinya
Fir’aun : Apa engkau bilang??? Pengawal panaskan
minyak sekuali besar!!! sampai mendidih lalu masukkanlah masitoh kedalamnya dengan
di hadiri oleh semua orang agar mereka tau siapa orang yang patut di sembah aku
adalah Tuhan yang menguasai alam semesta ini
Pengawal : Baiklah Baginda raja
Pengawal : Berkumpullah semua wahai rakyat raja Fir’aun karena akan
ada hukuman untuk orang yang mengingkari kepada Tuanku Fir’aun
Fir’aun : Aku tanya lagi wahai Masyitoh!!! Jika ingin
selamat bersama kedua anakmu, maka engkau harus ingkar kepada Allah dan
mengakui aku adalah tuhanmu yang patut
di sembah. Jika engkau tak mau mengakui aku adalah tuhanmu maka aku akan
memasukkan engkau ke dalam kuali bersama anak-anakmu!!!
Masyitoh : Silahkan, aku tak takut pada ancamanmu aku berdiri pada
pendirianku bahwa engkau bukanlah tuhanku. tetapi Allah adalah Tuhanku yang
sebenarnya
Fir’aun : Dasar kau keras kepala!!!! Penagawal!!! masukkan dia dan
anak-anaknya ke dalam kuali itu agar ia rasakan kepedihan karena telah
menentangku
Masyitoh : Aku tak takut karena Allah akan selalu menjagaku dan
keluargaku
Masyitoh kemudian membawa kedua anaknya menuju kuali besar. Ia sempat ragu ketika
memandang anaknya yang berada dalam pelukkan telah asyik menyusu karena
takdir Tuhan. “Jangan takut dan sangsi
wahai ibuku karena kematian kita akan mendapat ganjaran dari Allah dan pintu
surga akan terbuka menanti kedatangan kita”.
Pengawal : Cepat Masyitoh!!!!masuklah kau kedalam kuali itu..apa yang
engkau tunggu??
Masitoh : Tanpa engkau suruh pun aku akan masuk ke dalam ini
(Backsound)...
Masyitoh dan anak-anaknya pun terjun ke dalam kuali
berisi minyak mendidih itu, tanpa tangis,tanpa takut dan tak keluar jeritan
dari mulut mereka. Saat itu pun terjadi keanehan tiba-tiba tercium wangi
semerbak harum dari kuali besar itu.Asiah yang menyaksikan kejadian itu
melaknat Fir’aun dengan kata-kata yang tajam.
Asiah : Allahu akbar 3x, Allah maha besar atas segala
kebesarannya dan engkau Fir’aun. Engkau adalah raja yang terkutuk yang dzolim
lagi kejam. Aku pun tak sudi lagi diperistri
olehmu Fir’aun dan aku lebih memilih mati seperti masyitoh.
Fir’aun : Apakah engkau sudah gila!!! dengan
mengatakan seperti itu kepadaku.
Asiah : Tidak, aku tidak gila aku sadar dengan perkataanku
Fir’aun : kalau begitu pengawal siksa dia!!! jangan
beri ia makan dan minum sampai ia mati. biar ia rasakan hukumanku.
Pengawal :
Baik Tuanku..
Asiah pun di siksa sampai meninggal dunia sebelum
menghembuskan nafas terakhir. Siti Asiah sempat ber do’a kepada Allah. sebagaimana
termaktub dalam firman-Nya dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi
orang-orang yang beriman ketika ia berkata “Ya Tuhanku bangunlah sebuah rumah
sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan
selamatkanlah aku dari kaum yang dzolim”
Demikianlah kisah Siti Asiah dan Masyitoh, semoga
muslimah sekalian bisa mengambil hikmah dan mengikuti jejak keduannya meninggal
dalam keadaan teguh menggenggam “TAUHID”.
Karya Ustz. Dede Sania
dalam malam Muwada'ah Ponpes Al Ma'mun, Cipanas - Cianjur.
Foto-foto drama:
Assalamu'alaikum wr.wb maaf kak, aku mau izin copy naskah dramanya boleh gk ?
ReplyDeleteWa'alaikumussalam. Silahkan, maaf baru baca komennya :)
DeleteBisa minta audionya ga sis...???
ReplyDelete