Blog Berbagi Informasi

Thursday, 20 March 2014

Tugas Membuat Opini

No comments :


Tugas Membuat Opini

Mata Kuliah Teknik Penulisan & Peliputan Berita

Menjadikan Pendidikan Islam Sebagai Garda Terdepan Membangun Peradaban Bangsa

Pendidikan salah satu elemen penting dalam membangun peradaban bangsa, tentunya menuju kearah yang lebih baik. Melalui sebuah proses pendidikan manusia akan diajak berfikir, mengembangkan potensi, memanfaatkan sumber daya yang ada, hingga bagaimana berhubungan antara sesama manusia dan alam pun dipelajari. Perlu diketahui pula bahwa proses pendidikan tidak hanya sekadar mendidik saja, lebih jauh dari itu bahwa pendidikan juga adalah sebuah proses pembentukkan karakter.
Saat ini pendidikan di Indonesia masih jauh dari pendidikan berkarakter, dimana parameter pendidikan adalah nilai tinggi. Peserta didik hanya ditekankan agara mendapatkan nilai setinggi mungkin, sementara tidak ada kontrol yang jelas bagaimana upaya mencapainya. Padahal dalam pendidikan berkarakter digambarkan bahwa pendidikan bukan hanya berorientasi pada nilai semata, tapi lebih menekankan pada proses pendidikan tersebut sedangkan nilai akhir hanya bahan evaluasi dari hasil proses pendidikan tersebut.[i]
Pembentukkan karakter dalam kepribadian peserta didik sangat begitu berarti untuk kemajuan bangsa, sebab mereka yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa ini nantinya. Mereka yang akan membawa nama bangsa ini menjadi baik atau sebaliknya. Sebagaimana disebutkan dalam syair klasik kita:
Tegaknya rumah karna sendi
Sendi roboh, rumah binasa
Tegaknya bangsa karna budi
Hilanglah budi, bangsa binasa[ii]
Jelaslah bahwa sejak dahulu kala Indonesia sudah sadar betul akan pentingnya karkater atau kepribadian dalam kemajuan bangsa. Mungkin alasan inilah kenapa orang tua kita dahulu begitu memegang teguh kearifan lokal bangsa kita.

Degradasi
Kualitas pendidikan tidak bisa dilihat hanya dari seberapa bagus fasilitas pendidikan tapi kembali pada individu para peserta didik itu sendiri, sejauh mana kemauan belajar mereka. Terbukti banyak sekolah-sekolah ternama dengan fasilitas yang luar biasa tetapi tidak sedikit peserta didiknya yang ikut berkontribusi dalam kenakalan remaja. Terbukti dengan persentase jumlah kenakalan remaja yang meningkat dan peserta didik dari beberapa sekolah ternama ikut masuk sebagai pelakunya.
Data kenakalan remaja yang saya dapatkan cukup mencengangkan, diantaranya adalah kasus aborsi yang dilakukan oleh remaja mencapai 700.000 – 800.000, diperkirakan 52.000 jiwa terinfeksi HIV/AIDS 70% diantaranya adalah remaja, dan 1,5 % dari populasi atau 3,2 juta orang telah menyalahgunakan narkoba termasuk didalamnya adalah para remaja.[iii]
Kenyataan diatas membuat kita harus kembali mengkaji apa yang kurang dalam pendidikan generasi muda kita? Degradasi moral remaja kita saat ini adalah PR bersama. Kebanyakan orang tua di Indonesia menyerahkan pendidikan anaknya pada sekolah dan sekolah hanya mengambil peranan sekian persen saja dalam pendidikan anak, sehingga ketika anak sudah pulang dari sekolah itu bukan tanggungjawab sekolah lagi. Ketika berada diluar lingkungan sekolah dan rumah inilah yang rentan. Data diatas menunjukkan bahwa begitu lemahnya remaja kita dalam menghadapi arus zaman.

Pendidikan Islam
“Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak” (HR. Bukhori)[iv]
Hadist diatas menujukkan bahwa Islam memang menjunjung tinggi akhlak, dimana hal ini berbanding lurus dengan budaya kita di Indonesia yang juga menjunjung tinggi tatakrama dan budi pekerti. Dalam Islam pendidikan akhlak sudah harus diajarkan sejak kita kecil, akhlak juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia dari hal yang paling kecil hingga perkara yang besar dan luas. Contoh menghormati orang tua hingga tetangga bahkan non-muslim semua sudah ada aturannya dalam Islam.
Pendidikan akhlak dalam Islam ini bisa digunakan sebagai sarana mendidik remaja yang berkarakter. Ketika Islam sudah menjadi landasan dalam bersikap, tentunya peserta didik yakni remaja akan mengetahui mana yang boleh dilakukan dan yang tidak. Pendidikan ini tentunya harus dilakukan oleh kedua belah pihak, yakni orangtua dan sekolah. Jadi, keduanya harus memahami terlebih dahulu konsep pendidikan akhlak dalam Islam sehingga bisa diterapkan dengan tepat kepada remaja atau peserta didik.
Anda bisa bayangkan, pendidikan akhlak dalam Islam mencakup segala aspek dalam bersikap. Ketika seorang remaja sudah berakhlak maka dia akan menjadi remaja yang berakrater. Saat dia tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, maka tentunya dia sudah memiliki prinsip dalam dirinya. Pribadi seperti inilah yang kita butuhkan untuk menjadi generasi penurus bangsa. Sebab bagaimana pun pemuda saat ini adalah yang akan memimpin bangsa nantinya. 
Hadirnya Islam ini diharapkan menjadi agen di garda terdepan dalam menyokong kemajuan bangsa melalui dunia pendidikan. Dalam al Qur’an dan hadist sudah jelas begitu banyak yang membahas tentang membangun bangsa melalui karakter umat yang unggul, berwibawa, dan bermanfaat bagi orang lain.


[i] www.setgab.go.id
[ii] Pantun Budi by Irus Hasni
[iii] www.bkkbn.go.id
[iv] Shahih Bukhori dalam Kitab Adab

No comments :

Post a Comment