Tugas Membuat
Opini
Mata
Kuliah Teknik Penulisan & Peliputan Berita
Menjadikan Pendidikan Islam Sebagai
Garda Terdepan Membangun Peradaban Bangsa
Pendidikan
salah satu elemen penting dalam membangun peradaban bangsa, tentunya menuju
kearah yang lebih baik. Melalui sebuah proses pendidikan manusia akan diajak
berfikir, mengembangkan potensi, memanfaatkan sumber daya yang ada, hingga
bagaimana berhubungan antara sesama manusia dan alam pun dipelajari. Perlu
diketahui pula bahwa proses pendidikan tidak hanya sekadar mendidik saja, lebih
jauh dari itu bahwa pendidikan juga adalah sebuah proses pembentukkan karakter.
Saat
ini pendidikan di Indonesia masih jauh dari pendidikan berkarakter, dimana
parameter pendidikan adalah nilai tinggi. Peserta didik hanya ditekankan agara
mendapatkan nilai setinggi mungkin, sementara tidak ada kontrol yang jelas
bagaimana upaya mencapainya. Padahal dalam pendidikan berkarakter digambarkan
bahwa pendidikan bukan hanya berorientasi pada nilai semata, tapi lebih
menekankan pada proses pendidikan tersebut sedangkan nilai akhir hanya bahan
evaluasi dari hasil proses pendidikan tersebut.[i]
Pembentukkan
karakter dalam kepribadian peserta didik sangat begitu berarti untuk kemajuan
bangsa, sebab mereka yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa ini nantinya.
Mereka yang akan membawa nama bangsa ini menjadi baik atau sebaliknya.
Sebagaimana disebutkan dalam syair klasik kita:
Tegaknya rumah karna sendi
Sendi roboh, rumah binasa
Tegaknya bangsa karna budi
Hilanglah budi, bangsa binasa[ii]
Jelaslah
bahwa sejak dahulu kala Indonesia sudah sadar betul akan pentingnya karkater
atau kepribadian dalam kemajuan bangsa. Mungkin alasan inilah kenapa orang tua
kita dahulu begitu memegang teguh kearifan lokal bangsa kita.
Degradasi
Kualitas
pendidikan tidak bisa dilihat hanya dari seberapa bagus fasilitas pendidikan
tapi kembali pada individu para peserta didik itu sendiri, sejauh mana kemauan
belajar mereka. Terbukti banyak sekolah-sekolah ternama dengan fasilitas yang
luar biasa tetapi tidak sedikit peserta didiknya yang ikut berkontribusi dalam
kenakalan remaja. Terbukti dengan persentase jumlah kenakalan remaja yang
meningkat dan peserta didik dari beberapa sekolah ternama ikut masuk sebagai
pelakunya.
Data
kenakalan remaja yang saya dapatkan cukup mencengangkan, diantaranya adalah kasus
aborsi yang dilakukan oleh remaja mencapai 700.000 – 800.000, diperkirakan
52.000 jiwa terinfeksi HIV/AIDS 70% diantaranya adalah remaja, dan 1,5 % dari
populasi atau 3,2 juta orang telah menyalahgunakan narkoba termasuk didalamnya
adalah para remaja.[iii]
Kenyataan
diatas membuat kita harus kembali mengkaji apa yang kurang dalam pendidikan
generasi muda kita? Degradasi moral remaja kita saat ini adalah PR bersama.
Kebanyakan orang tua di Indonesia menyerahkan pendidikan anaknya pada sekolah
dan sekolah hanya mengambil peranan sekian persen saja dalam pendidikan anak,
sehingga ketika anak sudah pulang dari sekolah itu bukan tanggungjawab sekolah
lagi. Ketika berada diluar lingkungan sekolah dan rumah inilah yang rentan.
Data diatas menunjukkan bahwa begitu lemahnya remaja kita dalam menghadapi arus
zaman.
Pendidikan Islam
“Aku
diutus untuk menyempurnakan akhlak” (HR. Bukhori)[iv]
Hadist
diatas menujukkan bahwa Islam memang menjunjung tinggi akhlak, dimana hal ini
berbanding lurus dengan budaya kita di Indonesia yang juga menjunjung tinggi
tatakrama dan budi pekerti. Dalam Islam pendidikan akhlak sudah harus diajarkan
sejak kita kecil, akhlak juga mencakup berbagai aspek kehidupan manusia dari
hal yang paling kecil hingga perkara yang besar dan luas. Contoh menghormati
orang tua hingga tetangga bahkan non-muslim semua sudah ada aturannya dalam
Islam.
Pendidikan
akhlak dalam Islam ini bisa digunakan sebagai sarana mendidik remaja yang
berkarakter. Ketika Islam sudah menjadi landasan dalam bersikap, tentunya
peserta didik yakni remaja akan mengetahui mana yang boleh dilakukan dan yang
tidak. Pendidikan ini tentunya harus dilakukan oleh kedua belah pihak, yakni
orangtua dan sekolah. Jadi, keduanya harus memahami terlebih dahulu konsep
pendidikan akhlak dalam Islam sehingga bisa diterapkan dengan tepat kepada
remaja atau peserta didik.
Anda
bisa bayangkan, pendidikan akhlak dalam Islam mencakup segala aspek dalam
bersikap. Ketika seorang remaja sudah berakhlak maka dia akan menjadi remaja
yang berakrater. Saat dia tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, maka
tentunya dia sudah memiliki prinsip dalam dirinya. Pribadi seperti inilah yang
kita butuhkan untuk menjadi generasi penurus bangsa. Sebab bagaimana pun pemuda
saat ini adalah yang akan memimpin bangsa nantinya.
Hadirnya Islam ini
diharapkan menjadi agen di garda terdepan dalam menyokong kemajuan bangsa
melalui dunia pendidikan. Dalam al Qur’an dan hadist sudah jelas begitu banyak
yang membahas tentang membangun bangsa melalui karakter umat yang unggul,
berwibawa, dan bermanfaat bagi orang lain.
[i]
www.setgab.go.id
[ii]
Pantun Budi by Irus Hasni
[iii]
www.bkkbn.go.id
[iv]
Shahih Bukhori dalam Kitab Adab
No comments :
Post a Comment