PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan
Public Relation
Public Relation yang biasa disingkat dengan PR – juga
lazim disebut Purel atau hubungan
masyarakt, masih merupakan bidang baru terutama di Indonesia. Public relation mempunyai
hubungan yang erat sekali dengan kemajuan-kemajuan dalam masyarakat di berbagai
bidang. Lahirnya Public Relation seperti dipraktekkan sekarang, misalnya di
Amerika, ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang itu.
Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam masyarakt,
memisahkan manusia ke dalam berbagai kelompok atau golongan yang masing-masing
mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.
Tujuan dasar kepentingan adalah tercapainya maksud, maka baik golongan yang
bergerak dalam bidang industri, teknik, politik, ekonomi, sosial dan budaya
membutuhkan adanya kerjasama demi kepentingan bersama.
Public Relation mulai dipraktikkan semenjak
berabad-abad yang lalu, public relation sama tuanya dengan peradaban manusia.
Hanya pada waktu itu orang tidak menamaknnya kegiatan public relation. Public
relation timbul sebagai suatu badan yang terorganisir samapai sekarang belum
terdapat kesamaan pendapat. Ini disebabkan karena tidak adanya catatn atau
dokumen resmi yang bisa menunjukkan dengan pasti kapan public relation muncul
sebagai badan yang terorganisir.
Sebagian ahli sejarah mengatakan public relation
terorganisir mulai pada zama Gilda di Eropa. Pernyataan ini dikemukakan atas
dasar bahwa pada waktu itu di Eropa terdapat perkumpulan dagang dalam bidang
perniagaan yang sejenis. Mereka masing-masing berusaha meningkatkan produksinya
dan memperluas pemasarannya kepada public tentang kualitasnya, kemanfaatannya
dan sebagainya. Dengan demikian, mereka telah menunjukkan pelayanan (service) kepada public.
Atas dasar kecemasan pemikiran-pemikiran untuk
memperbaiki keadaan, mengadakan hubungan kembali dengan buruh dan usaha untuk
menciptakan kerjasama dengan mereka sehingga akan timbul pandangan public yang
positif terhadap kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan yang akan menguntungkan
perusahaan-perusahaan itu. Untuk mencapai tujuan tersebut, terasa adanya
kebutuhan suatu badan yang dapat menciptakan komunikasi yang efektif antara
orang-orang itu. Suatu daban yang dapat menghubungkan para industrialis sebagai
pengusaha-pengusaha dengan bawahan, hubungan antara kelompok atau badan yang
satu dengan badan yang lainnya.
Dengan demikian maka perencanaan dan pemikiran
perusahaan itu terwujud dalam suatu badan yang bergerak dalam bidang komunikasi
yang disebut public relation, suatu bagian yang terorganisir seperti sekarang.
Berikut gambaran
kronologis PR di dunia:
Abad ke-19 : PR di Amerika
dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada
perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik
masih dianggap bodoh
1900-1918 :
Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 : Publik
diberi pendidikan dan dihargai
1925
: Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928
: Di Belanda memasuki pendidikan
tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak
diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 :
Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968
: Di Belanda mengalami perkembangan
pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di
Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak
hanya satu aspek saja
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan
mental dan kualitas
1990-sekarang : a. perubahan
mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku
secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek,
sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
Ø
Asal Mula Istilah
Banyak orang menganggap bahwa penemu public relation modern
adalah Ivy Lee, karena pada tahun 1911 ia sudah mulai secara regular
menerbitkan sebuah bulletin yang berjudul Public Relation di New York. Ivy Ledbetter Lee pada tahun 1906
berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan
sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
B. Pengertian Public
Relation
1)
Hubungan dengan masyarakat luas
baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya
terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk
dirinya sendiri (Webster’s New World Dictionary)
2)
Fungsi manajemen yang mengevaluasi
sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau
organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk
mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News)
3) Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam
kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai
peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya,
berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore, 2004: 6).
4) Public relation yang modern adalah suatu rencana tentang
kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public dan
menambah pengertian mereka. (J.H.Wright.)
Dengan
demikian, maka public relation pada dasarnya berfungsi menghubungkan public
atau pihak yang berkepentingan di dalam suatu instansi atau perusahaan.
Hubungan yang efektif antara pihak-pihak yang berkepentingan itu adalah penting
sekali demi tercapainya kepentingan dan kepuasan bersama. Artinya ada hubungan
timbale balik antara satu dengan yang lainnya.
C. Fungsi Public Relation
Dalam konsepnya, fungsi Publik relation adalah:
Ø
Menciptakan hubungan
harmonis antara organisasi dengan public internal dan public eksternal.
Ø
Menunjang kegiatan
manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
Ø
Menciptakan komunikasi dua
arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publiknya dan
menyalurkan opini public kepada organisasi.
Ø
Melayani public dan
menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umu.
Ø
Opersional dan organisasi
public relation adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi
dengan publiknya, untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan
dari pihak organisasi maupun pihak publiknya.
KESIMPULAN
Dari bahasan di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa Public Relation
saat ini telah resmi dipraktikkan pada lembaga-lembaga atau
organisasi-organisasi sebab begitu besar dampak dan manfaatnya serta
pengaruhnya terhadap pembentukkan opini public dan menjalin hubungan yang baik
antara satu dengan yang lainnya.
Dengan adanya kemajuan diberbagai bidang baik itu lembaga kecil ataupun
besar, baik secara langsung maupun tidak langsung hal tersebut menuntut adanya
public relation didalamnya. Jadi, pada perkembangannya saat ini public relation
tidak lagi hanya sebagai teori atau pun formalitas saja, melainkan adalah
sebagai kebutuhan untuk menciptakan adanya timbal balik yang saling menguntungkan
antar kedua belah pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Soemirat, Sholeh. 2010. Dasar-Dasar
Public Relation. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Effendy, Onong Uchjana. 1998. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Saputra, Wahidin & Rulli Nasrullah. Public Relation 2.0, Teori
dan Prkatek Public Relation di Era Cyber. Jakarta: Gramata Publisihing
jurnal-sdm.blogspot.com/.../public-relation-definisi-fungsi-dan.html
rumakom.wordpress.com/.../sejarah-dan-perkembangan-public-relation
en.wikipedia.org/wiki/Public_relations
No comments :
Post a Comment