Laporan Kunjungan
BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG
Kunjungan
Studi ini merupakan praktek lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa ke tempat-tempat
tertentu sesuai dengan bahasan mata kuliah itu sendiri, kegiatan kunjungan
studi kali ini diadakan oleh dosen mata kuliah Teknik Presenter Radio & TV
serta mahasiswa KPI semester VII dan mahasiswa program beasiswa. secara rutin
tiap tahunnya.
B. TUJUAN
Kegiatan
kunjungan studi ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan
wawasan yang luas bagi para mahasiswa serta dapat melihat langsung bagaimana
teori-teori yang didapatkan mahasiswa didalam kelas dipraktekkan secara
langsung dilapangan.
C. DESKRIPSI PERJALANAN
Perjalanan
dimulai dari kampus Universitas Ibn Khaldun tercinta, kami berkumpul pukul
09.00 WIB walaupun dijadwalkan berkumpul pukul 08.00 WIB. Kemudian kami
berangkat menggunakan kendaraan motor dan sebagian lagi menggunakan bus
angkutan umum. Jarak perjalanan menuju lokasi yang dituju tidak begitu jauh
karena masih satu wilayah di kawasan Bogor Tengah. Berikut detail perjalanan
kami:
·
Tujuan : Studio RRI Bogor
·
Kegiatan : kunjungan studi mata kuliah Teknik Presenter Radio dan TV
·
Pembimbing : Ibu Maya May Syarah, S,Sos.
·
Hari/Tanggal : Rabu, 26 Desember 2012
·
Waktu : pukul 09.00 WIB s/d Selesai
·
Peserta : Mahasiswa KPI VII dan program beasiswa KPI (wajib)
Mahasiswa KPI selain semester VII dan program beasiswa (dianjurkan)
BAB IILAPORAN KUNJUNGANA. KUNJUNGAN
Sesampainya
kami di lokasi, yakni Studio RRI kami istirahat sejenak sembari menunggu rekan
lain yang masih dalam perjalanan. Gedung yang dijadikan studio bernuansa
bangunan Belanda, khas gedung zaman penjajahan.
Setelah
semua peserta berkumpul, kami dipersilahkan untuk masuk ke aula yang telah
disediakan oleh pihak RRI. Kemudian dilanjutkan dengan audiensi, kami diberi
penjelasan tentang RRI dan kegiatan-kegiatan apa saja di RRI tersebut. Kami
juga diberi kesempatan untuk bertanya tentang RRI, dan para penanya terbaik
diberi kenang-kenangan dari RRI.
Berikut
para pemateri dalam audiensi:
·
Bpk. Mulyadi, S.Sos.
·
Bpk. Nurdin, S.PT.
·
Bpk. Toni Renaldi, B.A
B. SEJARAH RRI
Radio
Republik Indonesia, secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh
para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang
di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng
Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan
memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
Rapat
tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam
11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang
kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Butir Tri Prasetya yang ketiga
merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah
satu aliran / keyakinan partai atau golongan. Hal ini memberikan dorongan serta
semangat kepada broadcaster RRI pada era Reformasi untuk menjadikan RRI sebagai
lembaga penyiaran publik yang independen, netral dan mandiri serta senantiasa
berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Likuidasi
Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan
momentum dari sebuah proses perubahan Government Owned Radio ke arah Public
Service Boradcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000
yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000. Pembenahan organisasi dan
manajemen dilakukan seiring dengan upaya penyamaan visi (shared vision)
dikalangan pegawai RRI yang berjumlah sekitar 8500 orang yang semula
berorientasi sebagai pemerintah yang melaksanakan tugas-tugas yang cenderung
birokratis.
Besarnya
tugas dan fungsi RRI yang diberikan oleh negara melalui UU No.32 tahun 2002
tentang penyiaran, PP 11 tahun 20005 tentang Lembaga Penyiaran Publik serta PP
12 tahun 2005, RRI dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga penyiaran yang dapat
berjaringan secara nasional dan dapat bekerjasama dengan lembaga penyiaran
asing. RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang siarannya
ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara.
RRI
sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial
yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang
sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia
internasional. Di Tahun 2012, LPP RRI memiliki kekuatan 62 stasiun
penyiaran termasuk Siaran Luar Negeri dan 5 (lima) satuan kerja (satker)
lainnya yaitu Pusat Pemberitaan, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbangdiklat),
Satuan Pengawasan Intern (SPI) serta diperkuat 16 studio produksi serta
11 perwakilan RRI di Luar negeri.
LPP
RRI memiliki 61 (enampuluh satu) Programa 1 - 61 Programa 2 - 61 Programa
3 - 14 Programa 4 dan 7 studio produksi maka RRI setara dengan 205 stasiun
radio. Di RRI Bogor terdapat 2 programa yaitu Programa I untuk
pendengar dewasa di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor sebagai Pusat Pemberdayaan
Masyarakat dan Programa II untuk segment pendengar remaja dan pemuda
sebagai Pusat Kretivitas Anak Muda.
LPP
RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak
komersial, berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan,
hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia
internasional. Persaingan media massa yang semakin ketat mengharuskan
Lembaga Penyiaran Publik RRI dapat menjalankan peran dan fungsinya secara baik,
seiring, selaras dan sejalan tuntutan dan harapan masyarakat. Peningkatan
kinerja secara komprehensif pada semua bidang tugas akan menghasilkan
produktivitas yang tinggi. Membangun produktivitas kerja yang tinggi
melalui peningkatan kinerja dilakukan dalam upaya mewujudkan visi RRI yaitu:
“Mewujudkan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik
Indonesia Sebagai Radio Berjaringan Terluas, Pembangun Karakter Bangsa,
Berkelas Dunia”
Program
RRI dibagi menjadi 3, yakni:
·
Programma 1 : Pro 1
RRI, FM 93.75 dan AM 1242 Khz, difokuskan sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat.
·
Programma 2 : Pro 2
RRI, FM 106.8, difokuskan sebagai pusat kreativitas anak muda.
·
Programma 3 : Pro 3
RRI, FM 88.8, difokuskan sebagai jaringan berita nasional.
Karyawan RRI dibagi menjadi 2, yakni:
·
PNS :
Pegawai Negeri Sipil
·
PB-PNS :
Pegawai Bukan Pegawai Negeri Sipil
BAB IIIKESIMPULAN
Kesimpulan-kesimpulan yang kami dapatkan dari kunjungan
studi ke Studio RRI adalah bahwa adanya beberapa teori yang ternyata berbeda
ketika kita lihat langsung dilapangannya dan radio akan tetap menjadi salah
satu pilihan masyarakat untuk mencari informasi maupun hiburan. Radio juga mampu
bersaing dengan media informasi lainnya khususnya media online, disana kami
melihat langsung bagaimana kegigihan para pelaku radio di RRI mencoba
mempertahankan eksistensinya di masyarakat.
Harapan kami, semoga kegiatan ini bisa menjadi kegiatan
rutin bagi mahasiswa KPI UIKA agar mahasiswanya bisa menambah pengetahuan dan
mendapatkan ilmu langsung dari lapangan sehingga para mahasiswa KPI mampu bersaing
diluar ditengah minimnya fasilitas KPI dan ketiadaan laboratorium broadcast di
UIKA. Kami yakin, bahwa mahasiswa KPI memiliki kemampuan untuk bersaing.
|
Friday, 27 December 2013
Tugas Mata Kuliah Teknik Presenter Radio dan TV
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment