Blog Berbagi Informasi

Friday, 27 December 2013

Tugas Mata Kuliah Teknik Presenter Radio dan TV

No comments :

Laporan Kunjungan


RRI

BAB I

PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG

Kunjungan Studi ini merupakan praktek lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa ke tempat-tempat tertentu sesuai dengan bahasan mata kuliah itu sendiri, kegiatan kunjungan studi kali ini diadakan oleh dosen mata kuliah Teknik Presenter Radio & TV serta mahasiswa KPI semester VII dan mahasiswa program beasiswa. secara rutin tiap tahunnya.

B.     TUJUAN

Kegiatan kunjungan studi ini bertujuan untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan yang luas bagi para mahasiswa serta dapat melihat langsung bagaimana teori-teori yang didapatkan mahasiswa didalam kelas dipraktekkan secara langsung dilapangan.

C.    DESKRIPSI PERJALANAN

Perjalanan dimulai dari kampus Universitas Ibn Khaldun tercinta, kami berkumpul pukul 09.00 WIB walaupun dijadwalkan berkumpul pukul 08.00 WIB. Kemudian kami berangkat menggunakan kendaraan motor dan sebagian lagi menggunakan bus angkutan umum. Jarak perjalanan menuju lokasi yang dituju tidak begitu jauh karena masih satu wilayah di kawasan Bogor Tengah. Berikut detail perjalanan kami:
·         Tujuan             : Studio RRI Bogor
·         Kegiatan          : kunjungan studi mata kuliah Teknik Presenter Radio dan TV
·         Pembimbing    : Ibu Maya May Syarah, S,Sos.
·         Hari/Tanggal   : Rabu, 26 Desember 2012
·         Waktu             : pukul 09.00 WIB s/d Selesai
·         Peserta             : Mahasiswa KPI VII dan program beasiswa KPI (wajib)
Mahasiswa KPI selain semester VII dan program beasiswa (dianjurkan)


BAB II

LAPORAN KUNJUNGAN


A.    KUNJUNGAN

Sesampainya kami di lokasi, yakni Studio RRI kami istirahat sejenak sembari menunggu rekan lain yang masih dalam perjalanan. Gedung yang dijadikan studio bernuansa bangunan Belanda, khas gedung zaman penjajahan.
Setelah semua peserta berkumpul, kami dipersilahkan untuk masuk ke aula yang telah disediakan oleh pihak RRI. Kemudian dilanjutkan dengan audiensi, kami diberi penjelasan tentang RRI dan kegiatan-kegiatan apa saja di RRI tersebut. Kami juga diberi kesempatan untuk bertanya tentang RRI, dan para penanya terbaik diberi kenang-kenangan dari RRI.
Berikut para pemateri dalam audiensi:
·         Bpk. Mulyadi, S.Sos.
·         Bpk. Nurdin, S.PT.
·         Bpk. Toni Renaldi, B.A

B.     SEJARAH RRI

Radio Republik Indonesia, secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama.
Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI. Butir Tri Prasetya yang ketiga merefleksikan komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran / keyakinan partai atau golongan. Hal ini memberikan dorongan serta semangat kepada broadcaster RRI pada era Reformasi untuk menjadikan RRI sebagai lembaga penyiaran publik yang independen, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
Likuidasi Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan Government Owned Radio ke arah Public Service Boradcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000. Pembenahan organisasi dan manajemen dilakukan seiring dengan upaya penyamaan visi (shared vision) dikalangan pegawai RRI yang berjumlah sekitar 8500 orang yang semula berorientasi sebagai pemerintah yang melaksanakan tugas-tugas yang cenderung birokratis.
Besarnya tugas dan fungsi RRI yang diberikan oleh negara melalui UU No.32 tahun 2002 tentang penyiaran, PP 11 tahun 20005 tentang Lembaga Penyiaran Publik serta PP 12 tahun 2005, RRI dikukuhkan sebagai satu-satunya lembaga penyiaran yang dapat berjaringan secara nasional dan dapat bekerjasama dengan lembaga penyiaran asing. RRI adalah satu-satunya radio yang menyandang nama negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan bangsa dan negara.
RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial yang berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional. Di Tahun 2012, LPP RRI memiliki kekuatan  62 stasiun penyiaran termasuk Siaran Luar Negeri dan 5 (lima) satuan kerja (satker) lainnya yaitu Pusat Pemberitaan, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbangdiklat),  Satuan Pengawasan Intern (SPI) serta diperkuat 16 studio produksi serta 11 perwakilan RRI di Luar negeri.
LPP RRI memiliki 61 (enampuluh satu) Programa 1 - 61 Programa 2 -  61 Programa 3 -  14 Programa 4 dan 7 studio produksi maka RRI setara dengan 205 stasiun radio. Di RRI Bogor  terdapat 2 programa yaitu Programa I untuk pendengar dewasa di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat  dan Programa II untuk segment pendengar remaja dan pemuda sebagai Pusat Kretivitas Anak Muda.
LPP RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral dan tidak komersial,  berfungsi memberikan pelayanan siaran informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol sosial, serta menjaga citra positif bangsa di dunia internasional. Persaingan media massa yang semakin ketat mengharuskan Lembaga Penyiaran Publik RRI dapat menjalankan peran dan fungsinya secara baik, seiring, selaras dan sejalan tuntutan dan harapan masyarakat. Peningkatan kinerja secara komprehensif pada semua bidang tugas akan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Membangun produktivitas kerja yang tinggi melalui peningkatan kinerja dilakukan dalam upaya mewujudkan visi RRI yaitu:
“Mewujudkan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Sebagai Radio Berjaringan Terluas, Pembangun Karakter Bangsa, Berkelas Dunia”

Program RRI dibagi menjadi 3, yakni:
·         Programma 1   : Pro 1 RRI, FM 93.75 dan AM 1242 Khz, difokuskan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat.
·         Programma 2   : Pro 2 RRI, FM 106.8, difokuskan sebagai pusat kreativitas anak muda.
·         Programma 3   : Pro 3 RRI, FM 88.8, difokuskan sebagai jaringan berita nasional.
Karyawan RRI dibagi menjadi 2, yakni:
·         PNS                 : Pegawai Negeri Sipil
·         PB-PNS          : Pegawai Bukan Pegawai Negeri Sipil



BAB III

KESIMPULAN


Kesimpulan-kesimpulan yang kami dapatkan dari kunjungan studi ke Studio RRI adalah bahwa adanya beberapa teori yang ternyata berbeda ketika kita lihat langsung dilapangannya dan radio akan tetap menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk mencari informasi maupun hiburan. Radio juga mampu bersaing dengan media informasi lainnya khususnya media online, disana kami melihat langsung bagaimana kegigihan para pelaku radio di RRI mencoba mempertahankan eksistensinya di masyarakat.
Harapan kami, semoga kegiatan ini bisa menjadi kegiatan rutin bagi mahasiswa KPI UIKA agar mahasiswanya bisa menambah pengetahuan dan mendapatkan ilmu langsung dari lapangan sehingga para mahasiswa KPI mampu bersaing diluar ditengah minimnya fasilitas KPI dan ketiadaan laboratorium broadcast di UIKA. Kami yakin, bahwa mahasiswa KPI memiliki kemampuan untuk bersaing.

No comments :

Post a Comment