Blog Berbagi Informasi

Saturday, 28 December 2013

TUGAS ANALISIS MATA KULIAH PUBLIC RELATION

3 comments :

LAPORAN OBSERVASI

BAB I

PENDAHULUAN


1.      Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini telah mengantarkan kita pada masa dimana banyaknya ilmu pengetahuan yang kemudian mengalami perkembangan menjadi disiplin ilmu tersendiri. Salah satu dari sekian banyak disiplin ilmu tersebut adalah Public Relation. Ilmu ini berkembang karena adanya kebutuhan manusia karena perkembangan pengetahuan, teknologi dan zaman.
Perusahaan atau lembaga-lembaga saat ini banyak sekali yang mempraktikkan disiplin ilmu ini meski pun nama atau sebutan bagi para pelakunya berbeda-beda. Diantaranya kita mengenal istilah HRD, PR, Personalia, Humas, dan lain-lain. Pada dasarnya mereka menjalankan fungsi yang sama.
Atas dasar keterangan diatas, maka penulis melakukan observasi ke lapangan untuk mengenal dan mengetahui lebih jelas praktik disiplin ilmu tersebut.
2.      Tujuan
Adapun tujuan observasi ini adalah sebagai berikut :
·         Memenuhi tugas observasi mata kuliah Public Relation
·         Mengetahui praktik dari Public Relation di lapangan
·         Mengetahui siapa saja yang menjalankan fungsi dari Public Relation
·         Menganalisis seberapa penting peran Public Relation dalam suatu lembaga


BAB II

PEMBAHASAN


1.      Public Relation
Definisi public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
a.       Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. Crystallizing Public Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
b.      Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.

2.      Tujuan Public Relation
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).

Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:
a)      Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.
b)      Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c)      Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d)     Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e)      Mendukung bauran pemasaran.

Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a)      Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b)      Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c)      Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d)     Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.
e)      Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f)       Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g)      Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
h)      Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
i)        Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.
j)        Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k)      Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l)        Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m)    Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n)      Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.

Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).

3.      Fungsi Public Relation
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
a.       Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
b.      Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.
c.       Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
d.      Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).


BAB III

ANALISIS OBSERVASI


1.      Keterangan Lapangan Observasi
·         Tempat            : Kantor Cabang Pembatu BTN (Bank Tabungan Negara), Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 4 Komplek Ruko Dua Empat Bogor.
·         Narasumber     : Hari Saktiaji, Founding Officer

2.      Metode Observasi
Observasi ini dilakukan langsung di lapangan dan dengan cara wawancara face to face dengan narasumber. Penulis mengajukan 10 pertanyaan yang dirasa berhubungan dengan fungsi Public Relation.

3.      Catatan Wawancara
·         Pertanyaan      : Adakah bagian yang melaksanakan fungsi kehumasan atau public relation
Jawaban          : Ada, hampir semua bagian pelaksana disini melakukan fungsi kehumasan. Tapi untuk secara khusus bagian PR itu adanya di kantor pusat, untuk cabang sendiri BTN hanya punya bagian Personalia.

·         Pertanyaan      : Apa nama bagian tersebut di kantor cabang pembantu BTN ini?
Jawaban          : Founding Officer dan Marketing Officer

·         Pertanyaan      : Mengapa istilah tersebut yang digunakan?
Jawaban          : Sebab Kantor Cabang Pembantu tidak memiliki bagian khusus untuk PR atau Humas bagian tersebut di indukkan ke kantor cabang yakni bagian Personalia, tetapi karena memang dibutuhkan pelaksana kehumasan akhirnya saya diutus dari Kantor Cabang untuk meng-handle bagian tersebut dengan istilah founding officer yang berada dibawah Personalia Kantor Cabang.

·         Pertanyaan      : Apa saja yang dilakukan founding officer itu sendiri?
Jawaban          : Melakukan pendekatan kepada masyarakat, menawarkan produk BTN, menjaga hubungan antara nasabah dengan BTN dan juga menjaga hubungan antar karyawan di kantor cabang pembantu ini. Saya pribadi disini merangkap, memegang bagian khusus yakni pencarian dana tabungan pribadi atau perseorangan.

·         Pertanyaan      : Apa saja upaya Anda untuk mempublish BTN ini kepada masyarakat?
Jawaban          : memberikan selebaran mengenai produk-produk BTN dan kami memang lebih banyak melakukannya dari sekolah ke sekolah.

·         Pertanyaan      : Apa saja strategi Anda untuk menjaga hubungan dengan para nasabah BTN?
Jawaban          : tentunya dengan keuntungan-keuntungan dari produk kami. Ketika Hari Raya Idul Fitri kami berikan parsel kepada para nasabah yang continue. Bagi yang Kristiani ketika natal kami berikan kado natal dan bagi yang sudah menjadi nasabah lama, ketika ulang tahun kami berikan kado.

·         Pertanyaan      : Apa saja upaya yang dilakukan untuk menjaga hubungan internal, yakni para karyawan BTN itu sendiri?
Jawaban          : setiap pagi kami rutin mengadakan apel pagi, yakni berdoa bersama dilanjutkan dengan sharing. Dimana sharing ini tidak terbatas pada masalah pekerjaan saja tapi bebas agar karyawan tidak merasa memiliki beban ketika bekerja sehingga kerjanya menjadi maksimal. Kami juga menanamkan sifat kekeluargaan di kantor ini.

·         Pertanyaan      : Adakah kegiatan sosial bagi masyarakat sekitar?
Jawaban          : Kegiatan tersebut kami agak terbatas karena untuk dana sosial kemasyarakatan itu sendiri di pegang oleh kantor cabang jadi kantor cabang pembantu tidak memiliki hak untuk mengluarkan dana tersebut. Kami hanya terbatas pada seminar bagi tentang Bank yang diikuti oleh para siswa.

·         Pertanyaan      : Adakah evaluasi yang secara rutin dilakukan founding officer?
Jawaban          : Ada, di kantor ini evaluasi dilakukan per-divisi masing-masing

·         Pertanyaan      : Kapan evaluasi tersebut dilakukan?
Jawaban          : Evaluasi kami lakukan setiap akhir bulan ketika akan membuat laporan akhir bulan.


BAB IV

PENUTUP


1.      Kesimpulan
Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa dalam lembaga tersebut ada bagian yang melaksanakan fungsi PR atau Humas meski pun dengan nama yang berbeda. Secara teori memang tidak sesuai karena masih merangkap pada fungsi yang lain, tetapi hal tersebut dapat di maklumi karena dalam Kantor Cabang Pembantu memang tidak disimpan banyak SDM sebab hanya membantu kantor cabang dalam menangani nasabah. Selanjutnya hampir semua fungsi dari PR atau Humas dilaksanakan dengan baik, meskipun geraknya memang tidak terlalu luwes karena beberapa kebijakan memang dipegang oleh kantor cabang.
Sebaiknya memang pelaksana fungsi PR ini tidak merangkap pada fungsi yang lain agar lebih focus dan maksimal dalam menjalankan fungsi PR-nya. Sekecil apa pun lembaga tersebut alangkah baiknya jika memiliki bagian tersendiri yang fokus menjalankan fungsi Humas atau PR-nya meskipun dengan nama yang berbeda.

3 comments :