LAPORAN OBSERVASI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini telah mengantarkan kita pada masa
dimana banyaknya ilmu pengetahuan yang kemudian mengalami perkembangan menjadi
disiplin ilmu tersendiri. Salah satu dari sekian banyak disiplin ilmu tersebut
adalah Public Relation. Ilmu ini berkembang karena adanya kebutuhan manusia
karena perkembangan pengetahuan, teknologi dan zaman.
Perusahaan atau lembaga-lembaga saat ini banyak sekali yang mempraktikkan
disiplin ilmu ini meski pun nama atau sebutan bagi para pelakunya berbeda-beda.
Diantaranya kita mengenal istilah HRD, PR, Personalia, Humas, dan lain-lain.
Pada dasarnya mereka menjalankan fungsi yang sama.
Atas dasar keterangan diatas, maka penulis melakukan observasi ke lapangan
untuk mengenal dan mengetahui lebih jelas praktik disiplin ilmu tersebut.
2. Tujuan
Adapun tujuan observasi ini adalah sebagai berikut :
·
Memenuhi tugas observasi
mata kuliah Public Relation
·
Mengetahui praktik dari
Public Relation di lapangan
·
Mengetahui siapa saja yang
menjalankan fungsi dari Public Relation
·
Menganalisis seberapa
penting peran Public Relation dalam suatu lembaga
BAB II
PEMBAHASAN
1. Public Relation
Definisi public relation adalah
usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan
mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya.
Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau
aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi
antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik
sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi
yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting
dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus
menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang
bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Hal ini didukung oleh pendapat Alma
yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang
dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145).
Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan
menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999,
p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu
perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui
pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik
untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:
a.
Pengertian Umum
Public relation adalah proses interaksi dimana public
relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah
pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik,
bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan
citra yang baik dari publiknya. Crystallizing Public Opinion menyebutkan bahwa
public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan
dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).
b.
Pengertian Khusus
Public relation adalah fungsi khusus manajemen yang
membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan
kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu
manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan
menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu
manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,
berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan
menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai
alat utama (Maria, 2002). Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan
Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi
manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara
berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh
dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai
hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi
atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif,
dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan
penerangan yang terencana dan tersebar luas.
2. Tujuan Public Relation
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang
secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan
semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu
kesuksesan sebuah perusahaan (Davis,
2003).
Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public
relation adalah sebagai berikut:
a)
Menumbuhkembangkan
citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan
konsumen.
b)
Mendorong
tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.
c)
Mengembangkan
sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
d)
Efektif dalam
membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.
e)
Mendukung
bauran pemasaran.
Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian
banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan,
beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:
a)
Untuk
mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.
b)
Untuk
meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.
c)
Untuk
menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada
masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
d)
Untuk
memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar
baru.
e)
Untuk
mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan
untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
f)
Untuk
memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan
dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian,
atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.
g)
Untuk
mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan
produk-produk perusahaan.
h)
Untuk
meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali
setelah terjadinya suatu krisis.
i)
Untuk
meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko
pengambilalihan oleh pihak lain.
j)
Untuk
menciptakan identitas perusahaan yang baru.
k)
Untuk
menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan
perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
l)
Untuk
mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.
m)
Untuk
memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau
produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar
dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
n)
Untuk
menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar
masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam
berbagai hal.
Secara keseluruhan tujuan dari public relation
adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan
kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007).
Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara
sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan
dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik
(Maria, 2002).
3. Fungsi Public Relation
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation
merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan
harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu
mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai
pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar
memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:
a.
Kegiatan yang
bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan
citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
b.
Memiliki
sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan
semua pihak.
c.
Unsur penting
dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik,
tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana
organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan
menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
d.
Usaha
menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan
publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat
berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.
Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih
berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan,
dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik
dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik
benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan
peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif,
serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasi
dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat
dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan
adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi
masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).
BAB III
ANALISIS OBSERVASI
1. Keterangan Lapangan
Observasi
·
Tempat : Kantor Cabang Pembatu BTN (Bank
Tabungan Negara), Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 4 Komplek Ruko Dua Empat Bogor.
·
Narasumber : Hari Saktiaji, Founding Officer
2. Metode Observasi
Observasi ini dilakukan langsung di lapangan dan dengan cara wawancara face to face dengan narasumber. Penulis
mengajukan 10 pertanyaan yang dirasa berhubungan dengan fungsi Public Relation.
3. Catatan Wawancara
·
Pertanyaan : Adakah bagian yang melaksanakan fungsi
kehumasan atau public relation
Jawaban : Ada, hampir semua bagian pelaksana disini
melakukan fungsi kehumasan. Tapi untuk secara khusus bagian PR itu adanya di
kantor pusat, untuk cabang sendiri BTN hanya punya bagian Personalia.
·
Pertanyaan : Apa nama bagian tersebut di kantor
cabang pembantu BTN ini?
Jawaban : Founding Officer dan Marketing
Officer
·
Pertanyaan : Mengapa istilah tersebut yang digunakan?
Jawaban : Sebab Kantor Cabang Pembantu tidak
memiliki bagian khusus untuk PR atau Humas bagian tersebut di indukkan ke
kantor cabang yakni bagian Personalia, tetapi karena memang dibutuhkan
pelaksana kehumasan akhirnya saya diutus dari Kantor Cabang untuk meng-handle bagian tersebut dengan istilah
founding officer yang berada dibawah Personalia Kantor Cabang.
·
Pertanyaan : Apa saja yang dilakukan founding officer
itu sendiri?
Jawaban : Melakukan pendekatan kepada
masyarakat, menawarkan produk BTN, menjaga hubungan antara nasabah dengan BTN
dan juga menjaga hubungan antar karyawan di kantor cabang pembantu ini. Saya
pribadi disini merangkap, memegang bagian khusus yakni pencarian dana tabungan
pribadi atau perseorangan.
·
Pertanyaan : Apa saja upaya Anda untuk mempublish BTN
ini kepada masyarakat?
Jawaban : memberikan selebaran mengenai
produk-produk BTN dan kami memang lebih banyak melakukannya dari sekolah ke
sekolah.
·
Pertanyaan : Apa saja strategi Anda untuk menjaga
hubungan dengan para nasabah BTN?
Jawaban : tentunya dengan
keuntungan-keuntungan dari produk kami. Ketika Hari Raya Idul Fitri kami
berikan parsel kepada para nasabah yang continue. Bagi yang Kristiani ketika
natal kami berikan kado natal dan bagi yang sudah menjadi nasabah lama, ketika
ulang tahun kami berikan kado.
·
Pertanyaan : Apa saja upaya yang dilakukan untuk
menjaga hubungan internal, yakni para karyawan BTN itu sendiri?
Jawaban : setiap pagi kami rutin mengadakan
apel pagi, yakni berdoa bersama dilanjutkan dengan sharing. Dimana sharing ini
tidak terbatas pada masalah pekerjaan saja tapi bebas agar karyawan tidak
merasa memiliki beban ketika bekerja sehingga kerjanya menjadi maksimal. Kami
juga menanamkan sifat kekeluargaan di kantor ini.
·
Pertanyaan : Adakah kegiatan sosial bagi masyarakat
sekitar?
Jawaban : Kegiatan tersebut kami agak terbatas
karena untuk dana sosial kemasyarakatan itu sendiri di pegang oleh kantor
cabang jadi kantor cabang pembantu tidak memiliki hak untuk mengluarkan dana
tersebut. Kami hanya terbatas pada seminar bagi tentang Bank yang diikuti oleh
para siswa.
·
Pertanyaan : Adakah evaluasi yang secara rutin
dilakukan founding officer?
Jawaban : Ada, di kantor ini evaluasi dilakukan
per-divisi masing-masing
·
Pertanyaan : Kapan evaluasi tersebut dilakukan?
Jawaban : Evaluasi kami lakukan setiap akhir
bulan ketika akan membuat laporan akhir bulan.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa dalam lembaga tersebut ada
bagian yang melaksanakan fungsi PR atau Humas meski pun dengan nama yang
berbeda. Secara teori memang tidak sesuai karena masih merangkap pada fungsi
yang lain, tetapi hal tersebut dapat di maklumi karena dalam Kantor Cabang
Pembantu memang tidak disimpan banyak SDM sebab hanya membantu kantor cabang
dalam menangani nasabah. Selanjutnya hampir semua fungsi dari PR atau Humas
dilaksanakan dengan baik, meskipun geraknya memang tidak terlalu luwes karena
beberapa kebijakan memang dipegang oleh kantor cabang.
Sebaiknya memang pelaksana fungsi PR ini tidak merangkap pada fungsi yang
lain agar lebih focus dan maksimal dalam menjalankan fungsi PR-nya. Sekecil apa
pun lembaga tersebut alangkah baiknya jika memiliki bagian tersendiri yang
fokus menjalankan fungsi Humas atau PR-nya meskipun dengan nama yang berbeda.
burung ciblek artikel ini sangat membantu saya
ReplyDeleteterima kasih sudah mampir di blog saya
DeleteSangat bermanfaat untuk persentasi sy
ReplyDelete