IBN JARIR AL-THABARI (224H-310H)
Pencari Ilmu Sejati dan Ulama Ensiklopedis
Oleh: Asep Sobari, Lc.
NAMA DAN ASAL-USUL
Tokoh yang menyandang nama lengkap Muhammad ibn Jarir ibn Yazid ini lahir pada tahun 224 H di kota Amul, bagian dari wilayah Thabaristan yang saat ini terletak di Iran. Karena itulah sesekali ia disebut al-Amuli selain, tentunya yang lebih masyhur, al-Thabari. Uniknya, al-Thabari dikenal juga dengan nama panggilan (kun-yah) Abu Ja`far (Ayah Ja`far), padahal para ulama yang menulis biografinya mencatat bahwa sampai akhir hayatnya, al-Thabari tidak menikah.
Para sejarawan yang menulis biografi al-Thabari tidak banyak menjelaskan kondisi keluarga ulama besar ini. Hanya saja, dari sumber yang sangat terbatas tersebut dapat disimpulkan bahwa keluarga al-Thabari tergolong sederhana, kalau tidak dikatakan miskin, namun ayahnya sangat mementingkan pendidikan putranya tersebut, sebagaimana yang akan dijelaskan nanti.
Kehadiran Islam di Thabaristan terbilang cukup dini. Wilayah ini tunduk kepada penguasa Islam melalui sebuah perjanjian damai pada tahun 22H di masa kepemimpinan Umar ibn Khaththab melalui panglimanya, Suwaid ibn Muqarrin al-Muzani. Peristiwa ini terjadi tidak lama setelah pasukan muslim berhasil menaklukkan kota al-Ray, kini Teheran, dan Jurjan.
Keberadaan Islam yang lebih awal ini mendorong tradisi keilmuan Islam mengakar sangat kuat di wilayah tersebut. Karena seperti biasa, penaklukan daerah baru yang dilakukan pasukan muslim selalu disertai dengan gerakan pendidikan yang dipelopori oleh para gubernur dan pejabat. Terlebih lagi di masa Umar ra. yang menjadikan gerakan keilmuan menjadi tugas utama para pejabatnya di daerah. Dalam salah satu pidatonya, Umar ra. mengatakan,
"Ya Allah, aku memohon kesaksian-Mu terhadap para pejabat daerah. Sesungguhnya aku mengangkat mereka agar mengajarkan kepada masyarakat, ajaran agama dan sunnah Nabi saw.".
Baca selengkapnya DI SINI
No comments :
Post a Comment